Berita Buleleng
Anjing Rabies Ngamuk, Serang 8 Warga Di Desa Kalisada Buleleng Bali
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Gede Melandrat membenarkan ihwal peristiwa serangan anjing liar ini.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Anjing liar dikabarkan mengamuk dan menggigit warga di Banjar Dinas Tegallenga dan Banjar Dinas Kalisada, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt.
Serangan anjing liar mengakibatkan dua anak-anak menjadi korban.
Peristiwa gigitan anjing terjadi selama empat hari beruntun, mulai Kamis 19 Juni 2025 hingga Minggu 22 Juni 2025.
Adapun dua anak-anak yang menjadi korban gigitan anjing di antaranya Kadek Dwi Cahyani (3) dan Luh Putu Akira Widiasih (7).
Baca juga: Kasus Baru Gigitan Anjing, Rabies Bisa Muncul 2 Tahun Setelah Gigitan, Ini Imbauan Distanak Gianyar
Selain menggigit dua anak, anjing liar juga menyerang dan menggigit enam orang dewasa.
Di antaranya Made Prayoga (23), Yosefina Dahu Klau (54), Komang Murti (49), Ketut Karmini (57), Luh Wantrini (39), dan Ketut Kariani (50).
Rata-rata mereka mengalami luka di areal paha, pantat, siku dan jari.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Gede Melandrat membenarkan ihwal peristiwa serangan anjing liar ini.
Dikatakan dia, anjing tersebut memiliki lima ekor anak dan oleh warga anak anjing tersebut diadopsi.
"Anjing itu bersarang di semak-semak dekat SDN 2 Kalisada. Warga sekitar sempat menganggap anjing ini stres karena kehilangan anak," jelasnya dikonfirmasi Rabu 25 Juni 2025.
Namun serangan anjing liar kepada warga dinilai sangat agresif.
Bahkan anjing sempat mengamuk di areal sekolah hingga menyebabkan salah satu siswa bernama Luh Putu Akira Widiasih mengalami luka-luka.
"Yang bersangkutan mengalami luka gigitan pada jari, telapak tangan dan perut. Jadi saat digigit, anak itu jatuh hingga mengakibatkan jarinya patah. Pasca kejadian yang bersangkutan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan," ucapnya.
Karena dinilai membahayakan, masyarakat sekitar menghubungi Distan Buleleng untuk melakukan tindaklanjut berupa eliminasi pada Minggu 22 Juni 2025.
Proses eliminasi membutuhkan waktu, karena anjing itu kabur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.