Kecelakaan di Buleleng

UPDATE - Truk Molen Tewaskan Satu Orang di Buleleng Ternyata Belum Uji KIR

Penyebab tragedi kecelakaan di Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan mulai terungkap.

Istimewa
PEMERIKSAAN - Penguji Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng saat melakukan pemeriksaan teknis terhadap truk molen yang mengalami kecelakaan di Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Hasil pemeriksaan ditemukan truk mengalami masalah rem dan belum uji KIR. 

Tak berselang lama, sebuah truk molen DK 8138 AT dari arah selatan ke utara datang dengan laju kencang. Truk yang mengalami rem blong itu tak bisa dikendalikan, hingga dengan cepat menyapu Budiasa yang sedang menunggu di atas motor. 

“Yang bersangkutan diperkirakan terpental hingga mengenai sesuatu. Sebab ia sampai mengalami luka robek di bagian perut. Dari tempat kejadian diperkirakan dia terpental hingga 10 meter,” ucapnya dikonfirmasi Senin (30/6). 

Tak hanya itu, sepeda motor milik Budiasa pun terseret di bawah truk molen, hingga akhirnya truk berhenti pasca menabrak patung Ganesha di pertigaan jalan.

“Istri korban selamat, karena saat peristiwa itu dia sedang di dalam warung,” imbuhnya. 

Budiasa diketahui merupakan ayah dari empat orang anak. Akibat peristiwa kecelakaan itu, Budiasa mengalami luka robek di bagian perut, luka robek pada tangan kanan, luka robek pada paha kaki kanan dan meninggal dunia. “Saat ini jenazah korban sudah di rumah duka. Rencananya tanggal 5 Juli dikubur,” ujar dia. 

Tak hanya itu satu sepeda motor juga hancur akibat terlindas. Sedangkan kondisi sopir dan kernet, Iptu Yohana mengatakan jika keduanya mengalami luka-luka.

Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengungkapkan, peristiwa kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan. Diantaranya truk molen Aruna Jaya DK 8138 AT dengan pengendara sepeda motor Honda Grand DK 3187 UI. 

“Truk molen itu dikemudikan oleh Irin Supandi asal Sumbawa, NTB. Di dalam truk juga ada kernet bernama Gede Suryawan asal Desa Banyuning, Buleleng. Sedangkan pengendara sepeda motor bernama Nyoman Budiasa asal Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan,” ungkapnya. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, peristiwa kecelakaan itu disebabkan adanya kegagalan fungsi pengereman dari truk molen itu.

Lanjut AKP Bachtiar, peristiwa berawal dari truk molen DK 8138 AT yang datang dari arah selatan menuju utara. Diketahui jalur sekitar merupakan turunan dan rem pada truk molen tidak berfungsi. Alhasil sopir truk tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. 

Pada saat yang sama, Budiasa sedang parkir di pinggir jalan dan duduk diatas kendaraannya. Benturan keras dari truk molen menyebabkan pria 57 tahun itu terpental.

Kendaraannya pun terseret dibawah truk molen, hingga truk berhenti setelah menabrak patung Ganesha. Peristiwa ini mengakibatkan Budiasa mengalami luka robek pada perut, luka robek pada tangan kanan dan luka robek pada paha kaki. Ia juga dinyatakan meninggal dunia. 

Sementara supir truk molen bernama Irin Supandi mengalami luka pada rusuk sebelah kiri. Sedangkan kernetnya bernama Gede Suryawan mengalami luka robek pada kaki kanan, lepas pada tulang persendian pinggul dan lecet pada ibu cari kanan.  

AKP Bachtiar mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, peristiwa kecelakaan itu disebabkan adanya kegagalan fungsi pengereman dari kendaraan truk molen. Truk itu dikemudikan oleh Irin Supandi asal Sumbawa, NTB.

Lanjut AKP Bachtiar, peristiwa berawal dari truk molen DK 8138 AT yang datang dari arah selatan menuju utara. Diketahui jalur sekitar merupakan turunan dan rem pada truk molen tidak berfungsi. Alhasil sopir truk tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved