SPMB 2025

SPMB Rapi, Pejabat Di Gianyar Bali Lebih Tenang, Kaum Berduit Beralih Ke Swasta

Disdik Gianyar telah mengantisipasi dengan mekanisme yang memungkinkan siswa mendaftar ke tiga sekolah sekaligus.

Freepik
ILUSTRASI SEKOLAH - SPMB Rapi, Pejabat Di Gianyar Bali Lebih Tenang, Kaum Berduit Beralih Ke Swasta 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Gianyar lebih ketat dan rapi dari sebelumnya, dan dapat menutup tradisi siswa titipan. 

Hal tersebut pun membuat para pejabat di Kabupaten Gianyar, baik legislatif maupun eksekutif lebih tenang. 

Karena mereka tak lagi terbebani permintaan tolong kerabat maupun konstituen untuk memasukkan anaknya di sekolah tertentu.

Selama ini, hal tersebut sejatinya membuat para pejabat terbebani. Baik terbebani secara psikologis maupun waktu. 

Baca juga: SPMB SD Denpasar Bali Sisakan Kuota 460, Sebanyak 9.588 Pendaftar Diterima

Namun di sisi lain, sekolah negeri saat ini sudah tidak diminati oleh kalangan menengah ke atas. 

Hal tersebut semakin memperkecil perebutan rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri. 

Berdasarkan informasi dihimpun di Dinas Pendidikan Gianyar, Rabu 2 Juli 2025, dalam sistem SPMB terbaru ini, data siswa terintegrasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Jika siswa tidak mendaftar dalam jalur resmi dan tidak masuk ke salah satu pilihan sekolah, maka datanya akan terkunci, dan tidak bisa dimasukkan kembali. 

Untuk itu, Disdik Gianyar telah mengantisipasi dengan mekanisme yang memungkinkan siswa mendaftar ke tiga sekolah sekaligus.

SPMB tahun ajaran ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025, yang diterbitkan sejak Februari 2025. 

Sistem ini menggantikan pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun sebelumnya.

Terdapat empat jalur penerimaan dalam SPMB, yakni jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur mutasi. 

Untuk jalur domisili, kuota ditetapkan minimal 70 persen dari daya tampung satuan pendidikan untuk SD, dan minimal 40 persen untuk SMP. 

Jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon murid dari keluarga ekonomi tidak mampu dan penyandang disabilitas, dengan kuota minimal 15 persen untuk SD dan minimal 20 persen untuk SMP diterima di SMP Negeri. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Mawa, meyakini tidak akan ada siswa tercecer di SPMB tahun ajaran 2025/2026. 

Adapun lulusan SD saat ini sebanyak 7.461 orang. 

Mereka akan ditampung di 27 satuan pendidikan jenjang SMP negeri yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar.

Terkait sistem pendaftaran, setiap siswa dapat menggunakan maksimal dua jalur dari empat jalur yang tersedia. 

Dan, untuk jalur domisili, hal tersebut wajib digunakan dan setiap siswa harus memilih tiga sekolah dalam sistem. 

"Jadi jika tidak diterima di satu sekolah, bisa disalurkan ke pilihan lainnya," ujar Mawa.

Informasi dihimpun, sejak sistem pemerintahan sekolah karut-marut, dan tak ada lagi sekolah negeri yang dinilai menonjol dengan adanya sistem zonasi. 

Banyak orang tua siswa dari kalangan kelas menengah ke atas, tidak lagi memandang sekolah negeri sebagai pilihan utama. 

Banyak dari mereka yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta bertaraf internasional.

Ketut Supriawan asal Peliatan, Ubud salah satunya. Dirinya bahkan sudah sejak jauh-jauh hari mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah swasta internasional. Sebab jika terlambat, dirinya bisa kehabisan kuota. 

Meski pembiayaan cukup mahal, namun dinilai sebanding dengan kualitas dan keterampilan yang diterima anaknya.

"Saya dua tahun sebelumnya sudah melakukan pendaftaran di sekolah swasta international di Ubud. Karena kuotanya sangat dibatasi. Di sekolah international ini setidaknya anak saya fasih berbahasa Inggris," ujar.

Anggota DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra mendukung SPMB ini. Sebab kata dia, sejak beberapa hari lalu, sejumlah orang tua mencoba meminta pertolongan kepada anggota DPRD, termasuk dirinya. 

Dalam kesempatan ini, dirinya menjadikan momen untuk memberikan pengarahan bahwa sistem penerimaan murid baru tahun ini, sudah cukup jelas.

"Dengan sistem sekarang ini, kami pun tidak lagi dipusingkan dengan ketidakpastian atau banyaknya jalur lain-lain seperti sebelumnya," ungkapnya. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved