Kapal Tenggelam di Selat Bali
22 PENYELAM Pasukan Khusus Kopaska Diturunkan, Upaya Pencarian Korban Kapal MP Tunu Pratama Jaya
Pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara, dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi terus ditingkatkan.
Pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara, dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, menyampaikan sejak hari pertama kejadian telah menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bergerak cepat dan bersinergi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait.
“Sejak hari pertama, saya telah meminta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bekerja cepat, tanggap, dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait. Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Sabtu (5/7).
Baca juga: TITIK Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Terdeteksi, KRI Fanildo-732 Memindai dan Turunkan ROV
Baca juga: JENAZAH Sonni Ditemukan di Sela Sempit Bangunan Vila, Rekan: Korban Hilang Setelah Makan Malam!
Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian hari ini diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya.
Termasuk di antaranya adalah KRI Fanildo 732, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter dan dilengkapi teknologi sonar canggih. Turut dikerahkan pula tim penyelam, helikopter, pasukan khusus TNI Angkatan Laut (AL) Komando Pasukan Katak (Kopaska), serta para ahli dari Pushidrosal.
Menhub Dudy menambahkan bahwa sebanyak 22 penyelam diturunkan dalam misi ini. Seluruh penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan fisik secara menyeluruh.
“Jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan,” jelas Menhub Dudy.
Ia juga menegaskan bahwa perhatian terhadap para penyintas menjadi prioritas. “Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan,” tegasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca di lokasi pencarian diprakirakan berawan tebal dengan potensi hujan ringan.
Gelombang laut berkisar 0,5 hingga 2 meter, dengan kecepatan angin 4–20 knot. Fokus pencarian hari ini diarahkan ke sektor selatan dari titik tenggelamnya kapal, dengan operasi terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.
Hingga Sabtu (5/7) pagi, dari total 65 penumpang KMP Tunu Jaya Pratama (penumpang dan awak), sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. Belum ada perubahan data sejak laporan terakhir.
Kementerian Perhubungan terus berkoordinasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan proses pencarian berjalan cepat, menyeluruh, dan berorientasi pada keselamatan serta nilai-nilai kemanusiaan. (zae)
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.