Kapal Tenggelam di Selat Bali
2 JENAZAH Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diidentifikasi di RSUD Blambangan, Anif Lihat Pelampung
Baru melaut, dia mencari kenus atau cumi-cumi di sekitar pinggiran. Karena tak memperoleh hasil, ia berpindah ke tengah laut.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
“Korban kedua ditemukan lebih awal. Karena langsung dibawa nelayan kemudian dievakuasi lewat Pantai Pebuahan. Sementara korban yang pertama sampai, setelah menerima informasi langsung kita evakuasi,” jelas Sidakarya didampingi Danlanal Denpasar, Kolonel Laut (P), Cokorda Gede Parta Pemayun saat memberikan keterangan di RSU Negara, Rabu (9/7).
Sidakarya menyebutkan, untuk ciri-ciri dari korban tersebut adalah jenis kelamin laki-laki dengan pakaian yang sudah robek. Dan satu lainnya hanya mengenakan celana pendek hitam.
Proses selanjutnya, kata dia, kedua jenazah tersebut diserahkan ke RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk ditindaklanjuti tim DVI Polda Jatim. Mengingat semua peralatan lebih lengkap di sana.
Pemberangkatan jenazah menggunakan dua ambulans dikawal Patwal Kepolisian. “Diberangkatkan hari ini (kemarin) untuk selanjutnya diidentifikasi oleh tim di sana (DVI Polda Jatim),” tegasnya.
Dengan penemuan 2 jenazah kemarin maka total korban KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam yang ditemukan sebanyak 42 orang. Rinciannya, 30 orang ditemukan selamat dan 12 orang ditemukan meninggal dunia.
Informasi sementara, dari jumlah yang ditemukan tersebut, ada korban yang justru tak masuk manifest atau data penumpang kapal secara resmi. (mpa/zae)

Operasi Pencarian Korban Diperpanjang 3 Hari
Tim SAR gabungan resmi memperpanjang operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya selama tiga hari. Sesuai standar, evakuasi dilakukan selama tujuh hari.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana TNI (Purn) R. Eko Suyatno selaku SMC, menjelaskan perpanjangan pencarian didasari pertimbangan kemanusiaan.
Masih ada korban yang belum ditemukan hingga hari ketujuh operasi pencarian. “Hari ini (kemarin) adalah pencarian hari ketujuh. Atas dasar kemanusiaan, kami akan memperpanjang operasi,” ujar Eko, Selasa (8/7).
Menurut Eko, keputusan ini telah mendapatkan persetujuan dari Basarnas pusat di Jakarta. Ia menegaskan proses pencarian akan terus dilanjutkan demi mengevakuasi korban yang tersisa. “Mengingat masih banyak korban yang harus kami evakuasi, kami mohon dukungan dan doa dari semua pihak,” tambahnya.
Di masa perpanjangan selama 3 hari ke depan, seluruh personel SAR gabungan diminta untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pencarian. “Tugas kami adalah mencari, mengevakuasi, dan mengidentifikasi situasi bawah air. Proses pemetaan bawah laut dilakukan oleh tim Hidrosal dari TNI AL,” jelas Eko.
Salah satu teknologi yang digunakan dalam proses pencarian lanjutan ini adalah side scan sonar, yang bisa menghasilkan gambaran tiga dimensi kondisi dasar laut. Teknologi ini dioperasikan oleh tim dari KRI Fanildo-732, kapal milik TNI AL.
“Kami masih menunggu hasil pemetaan bawah laut menggunakan side scan sonar. Bila hasilnya sudah didapatkan, akan segera kami laporkan ke sub-koordinator SAR dan stakeholder terkait untuk ditindaklanjuti,” terang Eko seperti dilansir Tribunjatim-timur.com.
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.