Kapal Tenggelam di Selat Bali
Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Tiba di Klungkung, 2 Jenazah Ditemukan Lagi di Bali
Pihak keluarga langsung menyeberang ke Banyuwangi untuk memastikan keluarga mereka.
Selanjutnya, dibawa ke RSUD Blambangan guna diidentifikasi oleh tim DVI Siddokkes Polresta Banyuwangi dan Biddokkes Polda Jatim.
Eko Suyatno menerangkan, Tim SAR Gabungan kembali akan memfokuskan upaya pencarian di permukaan air di wilayah perairan selatan selat Bali, dengan mengerahkan sejumlah alat utama (Alut) laut dengan luas area penyisiran hingga 25 mil laut.
Jika kondisi cuaca baik, SRU udara akan melaksanakan pergerakan pencarian di area yang telah ditentukan.
Sementara itu SRU darat yang ada di sisi Banyuwangi, akan tetap melaksanakan pemantauan dan penyisiran di sepanjang garis pantai, dari Bangsring hingga Pancer.
Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI, I Gung Putu Alit Jaya menyampaikan perkembangan yang didapatkan dari upaya deteksi bawah air yang telah dilakukan.
Ditemukan tujuh referensi tanda-tanda fisik yang identik dengan dengan KMP Tunu Pratama Jaya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan, yaitu menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) dari KRI Spica-934 setelah tim Pushidrosal melakukan pendeteksian dengan side scan sonar.
Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan pencarian, yaitu kondisi cuaca perairan selat Bali.
Di mana menurut data BMKG, cuaca berawan tebal, kecepatan angin berkisar di antara 4 hingga 25 knots, ketinggian gelombang maksimal di kisaran 2,5 hingga 3,5 meter, visibility 7 km, serta kecepatan arus permukaan 2,4 m/s.
Sementara itu, Krama Banjar Nesa, Desa Banjarangkan dan pihak keluarga besar tampak sudah sibuk menyiapkan sarana upacara ngaben korban KMP Tunu Pratama Jaya asal Klungkung, Kadek Oka, Selasa 8 Juli 2025.
Jenazah Kadek Oka ditempatkan pada freezer pendingin di bangunan bale dangin.
Kerabat dari I Kadek Oka, I Nyoman Arjana mengatakan, pihak keluarga sudah meminta petunjuk hari baik ke pihak sulinggih untuk melakukan upacara pengabenan.
Keluarga berharap upacara ngaben dapat dilaksanakan secepat mungkin, agar keluarga tidak larut dalam kesedihan mendalam.
“Keluarga memilih melaksanakan upacara pengabenan secepatnya. Semakin lama jenazah di rumah, rasa duka akan lebih lama dan menambah kesedihan keluarga,” ungkap Arjana yang juga Kelihan Banjar Nesa, Desa Banjarangkan.
Kadek Oka meninggalkan seorang istri, 2 anak dan 4 orang cucu. Semasa hidup, ia dikenal sebagai sosok yang baik dan pekerja keras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.