SPMB 2025

Terancam Tak Ikut MPLS, Banyak Siswa SMA/SMK di Buleleng Belum Dapat Sekolah

Banyaknya siswa SMA/SMK yang belum mendapat sekolah, kembali disorot Anggota DPRD Provinsi Bali, Kadek Setiawan.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Soroti SPMB - Anggota DPRD Bali, Kadek Setiawan. Ia menyoroti SPMB yang sampai saat ini masih ada siswa belum mendapat SMA 

Terancam Tak Ikut MPLS, Banyak Siswa SMA/SMK di Buleleng Belum Dapat Sekolah

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Banyaknya siswa SMA/SMK yang belum mendapat sekolah, kembali disorot Anggota DPRD Provinsi Bali, Kadek Setiawan.

Ia meminta agar instansi terkait segera turun tangan. Sehingga siswa segera mendapat kepastian untuk melanjutkan pendidikan. 

Kepada awak media, Setiawan mengungkapkan proses penerimaan siswa didik ini selalu menjadi masalah tiap tahun.

Hal ini dikarenakan sistem yang berganti-ganti. 

Baca juga: ANAK Tak Diterima di SMP Negeri, Belasan Orangtua Siswa Geruduk Disdik Denpasar

Tak terkecuali pada tahun 2025 ini.

Setiawan yang merupakan anggota DPRD Bali asal Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng ini menerima banyak kunjungan dari orang tua siswa, lantaran anaknya tak dapat sekolah

"Sekarang anak-anak terancam tidak bisa ikut Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang akan dilaksanakan Senin (21/7/2025) karena belum dapat sekolah," katanya, Minggu (20/7/2025). 

Menurut Setiawan, kondisi ini tentunya menimbulkan dampak psikologis bagi siswa maupun orangtua.

Baca juga: Dapat Subsidi Rp 1,5 Juta, Bagi Siswa Tak Lolos SPMB dan Melanjutkan ke SMP Swasta

Ia khawatir jika berlarut-larut, banyak siswa kehilangan semangat belajar. 

Setiawan secara tegas tidak mau menyalahkan siapapun atas kondisi yang terjadi.

Namun ia meminta agar sistem ini dikoreksi, sehingga masalah tidak berulang setiap tahun.

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta Disdikpora Provinsi Bali segera melakukan tindakan.

Baca juga: Tak Lolos SPMB dan Melanjutkan ke SMP Swasta, Siswa di Denpasar Bali Dapat Subsidi Rp 1,5 Juta

Ia menyarankan agar Disdikpora Bali mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah, untuk mendata sekolah mana saja yang masih kekurangan siswa.

"Dari data itu selanjutnya dicari siswa-siswi dari wilayah terdekat yang belum dapat sekolah, untuk didistribusikan ke sekolah itu," tegasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved