PMI Bekerja di Luar Negeri
Buleleng Penyumbang Pekerja Migran Terbanyak di Bali, Disnaker Tampik karena Minim Lapangan Kerja
Kabupaten Buleleng tercatat sebagai daerah dengan penyumbang tenaga kerja migran terbanyak di Bali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kabupaten Buleleng tercatat sebagai daerah dengan penyumbang tenaga kerja migran terbanyak di Bali.
Pihak dinas menyebut, ini sebagai salah satu upaya penurunan angka pengangguran di Buleleng.
Berdasarkan data penempatan pekerja migran Indonesia tahun 2025, dari Januari hingga Juni tercatat ada 1.434 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng.
Baca juga: CALON PMI Ke Jepang Tetap Dapat Job Letter, Disnaker Sosialisasikan Pesan Pemerintah Jepang
720 di antaranya merupakan laki-laki, dan 714 lainnya merupakan perempuan.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng, Nyoman Suarjana tak memungkiri banyaknya jumlah tenaga migran asal Buleleng.
Menurutnya hal ini wajar, sebab Buleleng merupakan kabupaten terluas di Bali, dengan jumlah penduduk terbanyak.
Baca juga: 11 PMI Asal Jembrana Meninggal di Luar Negeri, Pemkab Ingatkan Berangkat Secara Prosedural
"Kalau dilihat persentase, luas wilayah Kabupaten Buleleng 1/3 luas pulau Bali. Otomatis jumlah penduduknya lebih banyak daripada kabupaten lain. Sehingga wajar jika PMI asal Buleleng mendominasi," ucapnya Minggu (27/7/2025).
Kata Suarjana, sebagian besar warga Buleleng bekerja sebagai terapis spa di Turki.
Bahkan hampir di semua Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) kekurangan calon tenaga kerja untuk spa.
Baca juga: Konflik Iran dan Israel Kian Meluas, 6 PMI Asal Klungkung Bali Bekerja di Kuwait
"Itu (terapis spa) lowongan paling banyak untuk bekerja di luar negeri. Berapapun calon pekerja yang dicetak, sudah pasti terserap," imbuhnya.
Selain terapis spa, bekerja di kapal pesiar juga masih menjadi idaman bagi PMI asal Buleleng.
Tak hanya itu, negara Jepang kini juga menjadi tujuan dari PMI asal Buleleng.
Kata Suarjana, di Jepang PMI asal Buleleng bekerja di beberapa bidang. Mulai dari keperawatan, pertanian hingga peternakan.
"Tahun ini yang paling banyak diberangkatkan adalah di bidang keperawatan. Baik itu perawat di rumah sakit ataupun perawat lansia," ujarnya.
Perbedaan nilai mata uang tentu menjadi salah satu faktor tingginya minat masyarakat, untuk bekerja di luar negeri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.