Sosok
Sosok Dadong Gitri, Lansia Asal Jembrana yang Harus Tidur di Gubuk
Bangunan atap rumah Dadong Ketut Gitri (82) di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Bangunan atap rumah Dadong Ketut Gitri (82) di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, mengalami kerusakan setelah diterjang angin kencang, Senin 28 Juli 2025 lalu.
Kondisi atap bangunan rumah semi permanen tersebut juga sudah mulai lapuk.
Karena setiap hujan rumah tersebut bocor, Dadong Gitri terpaksa tidur mengungsi sementara di kubu (gubuk) depan rumahnya.
Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, Pemkab Gianyar Bali Batal Ngaturang Bakti Penganyaran Ke Lumajang
Menurut informasi yang diperoleh, rumah berukuran 6x5 meter dengan dua buah kamar tidur tersebut mengalami kerusakan pada sebagian atap, yang menyebabkan pada saat hujan bangunan tersebut mengalami kebocoran.
Tim dari BPBD Jembrana kemudian melakukan asessment ke lokasi kejadian untuk meninjau rumah korban.
Dari hasil peninjauan, diketahui Dadong Gitri untuk sementara tidur di sebuah gubuk atau bale bengong di depan rumahnya ketika hujan deras terjadi.
Baca juga: Terjadi 24 Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Wabup Jembrana Dorong Penguatan Peran Desa
Mengingat, atap rumah yang rusak mengakibatkan kebocoran saat cuaca ekstrem.
"Kami sudah lakukan asessment dan peninjauan ke lokasi. Ketika hujan deras, terjadi kebocoran di ruang tersebut sehingga korban terpaksa mengungsi sementara ke gubuk depan rumahnya," ungkap Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Jumat 1 Agustus 2025.
Dia menyebutkan, setelah asesmen diketahui kerugian yang ditimbulkan hampir mencapai Rp1 Juta.
Baca juga: JENAZAH Pengendara Motor Gegerkan Warga Yehkuning Jembrana, Korban Terendam di Saluran Irigasi
Pihaknya juga telah memberikan bantuan logistik serta perlengkapan dasar seperti sembako, matras selimut dan lainnya.
Selain itu, kata dia, pihak BPBD dan PMI juga bersedia memberikan bantuan untuk material bangunan.
Selanjutnya bakal dilakukan perbaikan dari tenaga pihak aparat desa setempat.
"Sesegera mungkin dilakukan perbaikan agar korban bisa kembali menempati rumahnya tersebut," tegasnya. (*)
Berita lainnya di Cuaca Ekstrem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.