Berita Denpasar

TAK TERIMA Anjingnya Diracun di Sanur Denpasar, Pemilik Pulang dari Luar Negeri dan Lakukan ini

TAK TERIMA Anjingnya Diracun di Sanur Denpasar, Pemilik Pulang dari Luar Negeri dan Lakukan ini

Istimewa/Sintesia Animalia Indonesia
ANJING DIRACUN - Durian, anjing yang dikenal bersahabat milik WNA mati diduga diracun di Sanur, Denpasar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aktivis pecinta hewan dari Sintesia Animalia Indonesia terus mengawal kasus peracunan anjing di Sanur, Denpasar, Bali hingga ke meja hijau.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Kutat Lestari Gang Pribadi, Sanur Kauh, Denpasar Selatan pada bulan Juli 2025 lalu. 

Setelah tidak adanya laporan peracunan sepanjang Januari hingga Juni 2025, wilayah Sanur dikejutkan kembali dengan adanya laporan peracunan anjing berpemilik pada 4 Juli 2025. 

Baca juga: DITANYA Alasan Tikam Korban di Jalan Imam Bonjol Denpasar, Ini Jawaban Oknum Anggota Ormas

Kepala Dokter hewan Sintesia Animalia Indonesia, Sasa Vernandes menjelaskan, kasus peracunan anjing sempat mereda berkat patroli dari Bhabinkamtibmas Polsek Denpasar Selatan serta upaya edukasi rutin dari Satpol PP Provinsi Bali.

"Ini menjadi kasus pertama yang dicatat terjadi di wilayah Sanur pada tahun 2025 setelah sebelumnya mereda," kata Sasa saat dijumpai Tribun Bali di Denpasar, pada Jumat 1 Agustus 2025.

Kali ini, kejadian peracunan dilaporkan menimpa seekor anjing bernama Durian, milik pasangan warga asing Maria Le Brun dan Artem Barkhin, yang tinggal di kawasan Sanur

"Saat insiden terjadi, keduanya sedang berada di luar negeri, anjing mereka dititipkan kepada seorang teman, Felix Steckenborn, yang merawat Durian di rumah mereka," bebernya. 

Baca juga: PETAKA Kaca Mobil Terbuka, Anggota Ormas Tikam Korban Dihadapan Istri di Denpasar

Mengetahui anjing peliharaannya meninggal karena diracun, pemilik anjing segera menginformasikan kejadian tersebut ke Sintesia Animalia Indonesia.

Sintesia kemudian melaporkan kasus peracunan anjing itu ke Satpol PP Provinsi Bali selaku penegak Perda dan Perkada untuk ditindak lanjuti.

Dugaan peracunan anjing diperkuat dengan hasil rekaman CCTV milik tetangga pemilik anjing, pada tanggal 4 Juli 2025, sekitar pukul 17.36 WITA.

Seorang tampak keluar dari rumah bernomor 4B, mengendarai sepeda motor sambil membawa tas kuning. 

"Ia terlihat mengambil sesuatu dari tas tersebut dan menaruhnya di dekat tiang listrik, tak jauh dari tempat Durian biasa bermain," tuturnya.

Sekitar pukul 17.47 WITA, anjing tersebut diketahui memakan lumpia yang ternyata mengandung racun. 

Beberapa waktu setelah memakan lumpia itu, anjing tersebut mengalami kejang-kejang hebat dan mengeluarkan busa dari mulutnya. 

Felix segera membawa anjing tersebut ke klinik hewan terdekat, namun nahas, Durian meninggal dunia sebelum sempat ditangani dokter.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved