Berita Klungkung
Kajari Sebut Wisatawan Membludak di Nusa Penida Bali Tapi PAD Minim, Cek Ulang Retribusi & Perizinan
Suardi mengaku telah menelaah sejumlah masalah krusial. Satu di antaranya soal pungutan masuk kawasan wisata.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Bahkan tahun ini, PAD dari sektor pariwisata ditargetkan sekitar Rp 40 miliar. Namun capaian itu diakui masih belum optimal.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung Ni Made Sulistiawati mengatakan, rata-rata kunjungan ke Nusa Penida berkisar antara 3.000 sampai 6.000 wisatawan per hari.
Atau mendominasi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klungkung secara umum.
“Kalau kami melihat data, PAD dari sektor retribusi pariwisata terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Sulistiawati saat dikonfirmasi, Senin 18 Agustus 2025.
Ia mengatakan, tahun 2023 PAD dari retribusi pariwisata mencapai sekitar Rp 17 miliar.
Lalu pada tahun 2024, PAD dari retribusi pariwisata di Klungkung mencapai Rp 31 miliar.
Bahkan dengan realisasi ini, tahun ini Dispar Klungkung ditarget PAD lebih dari Rp 40 miliar dari retribusi pariwisata.
Data itu merupakan akumulasi dari kunjungan di Klungkung daratan maupun Nusa Penida.
Sedangkan khusus retribusi di kawasan Nusa Penida, untuk tahun 2024 realisasinya sepanjang tahun yakni Rp 28 miliar.
Tahun 2025 data per Juni 2025 sudah mencapai lebih dari Rp 12 miliar.
Sulistiawati mengatakan, jumlah ini memang belum optimal.
Terutama pungutan di Nusa Penida, mengingat pungutan ke kawasan kepulauan itu sebagian besar masih manual. Serta ada cukup banyak pintu masuk menuju Nusa Penida.
“Memang belum optimal sekali, cuma kami terus melakukan optimalisasi, dengan mempercepat digitalisasi pungutan retribusi,” ujar Sulistiawati.
Saat ini upaya menuju digitalisasi pungutan retribusi sudah berproses.
Pihak rekanan sudah melalukan integrasi data.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.