Berita Buleleng

MBG di Sukasada Buleleng Dibagi 2 Shift, Total 16 Sekolah Terima Makan Bergizi Gratis 

MBG di Sukasada Buleleng Dibagi 2 Shift, Total 16 Sekolah Terima Makan Bergizi Gratis 

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY
PROGRAM MBG – Para Siswa SD Negeri 5 Sukasada, Kabupaten Buleleng saat menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari pertama, Selasa (19/8). 

 


TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebanyak 16 sekolah di wilayah Kecamatan Sukasada menerima program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Proses distribusi dibagi secara dua shift yakni pagi dan siang. 

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Buleleng Sukasada Pancasari Yayasan Widarba, Ketut Pingki Ardina menyebut, jumlah penerima manfaat pada MBG tahap pertama ini sebanyak 2.604 orang. Jumlah ini tersebar di 16 sekolah, meliputi empat TK, delapan SD, dua SMP, dan dua SMA/SMK.

Baca juga: DRAMATIS! Pikap Terbalik Dihantam Truk di Jembrana, Diluar Dugaan Begini Kondisi Sopir Putu Juli

Operasional di dapur sehat melibatkan 50 orang. 47 diantaranya merupakan operator, dua orang ahli gizi, dan satu orang akuntan. 

47 orang operator ini merupakan masyarakat sekitar. Mereka dibagi pada beberapa bagian.

Mulai dari persiapan bahan makanan yang dilakukan sore hingga malam hari, selanjutnya proses memasak dilakukan pada dini hari, yakni sekitar pukul 01.00 wita, proses penyajian makanan sekitar pukul 03.00 wita, hingga distribusi mulai pukul 06.00 wita.

Baca juga: DIGEREBEK di Jalan Sesetan Denpasar, Terungkap Aksi Pelaku pada Ni PIW, Mama Muda 19 Tahun

"Pendistribusian dibagi menjadi dua shift. Shift pertama yakni pagi hari mulai jam 07.00 wita. Sedangkan shift kedua jam 13.00 wita. Pembagian ini karena ada sekolah yang dua shift," jelasnya Selasa (19/8/2025). 


Harga per porsi yang disajikan berbeda tiap tingkatan. Misalnya untuk siswa TK, siswa kelas I, II dan III SD, total porsinya senilai Rp13 ribu. Meliputi Rp8 ribu harga bahan pokok mentah dan Rp5 ribu biaya operasional. 


Sedangkan siswa kelas IV, V, VI, SMP, SMA, dan SMK, total per porsinya senilai Rp15 ribu. Meliputi Rp10 ribu harga bahan pokok mentah dan Rp5 ribu biaya operasional. "Untuk pemenuhan bahan pokok kami bekerjasama dengan UD yang ada di Desa Sukasada," imbuhnya. 


Pada hari pertama pelaksanaan MBG, menu yang disiapkan berupa nasi, ayam kecap, tumis buncis dan wortel, tempe orek, serta terdapat buah melon. Alasan tidak adanya susu, kata Pingki, karena menu tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam juknis. 


"Menu makanan yang disajikan tiap hari akan diganti. Selain itu kami juga akan melakukan survey ke anak-anak untuk mengetahui menu apa yang disukai dan tidak disukai, berdasarkan sisa makanan pada ompreng," ujarnya. 


Dikatakan pula, untuk mengantisipasi peristiwa keracunan seperti di beberapa daerah, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan ahli gizi untuk lebih selektif memilih bahan-bahan makanan. "Selain itu juga mengecek secara langsung proses memasak, untuk memastikan tingkat kematangan," tegasnya. 


Pingki menjelaskan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) sekolah yang menjadi sasaran idealnya berjarak 3 kilometer atau maksimal 30 menit dari dapur sehat. Diungkapkan pula, kapasitas minimum penerima manfaat sebanyak 3.500 orang. 


Karena baru tahap awal, usulan anggaran yang disetujui oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebanyak 3000 porsi. Hal ini sekaligus menjawab alasan mengapa SMP 4 Singaraja tidak mendapat MBG, padahal masuk dalam radius 3 kilometer. 


"Di sekolah itu ada 1200an siswa. Kalau itu semua dimasukkan, maka jumlah penerima manfaat di angka 3700 orang. Sedangkan yang di-ACC oleh BGN, hanya di angka 3000. Sehingga dari pemetaan yang dilakukan, kami hanya bisa mengakomodir 16 sekolah dengan angka penerima manfaat 2604 orang," kata pria 27 tahun itu. 


Dikatakan pula, pelaksanaan MBG dilaksanakan selama 10 hari. Pingki menjelaskan hal ini sesuai dengan pengajuan proposal anggaran ke BGN yang dilakukan secara bertahap, yakni tiap 10 hari. 


"Pengajuan proposal anggaran dilakukan tiap 10 hari. Jadi tidak sekaligus selama sebulan. Selain di Sukasada, pada hari ini juga dilakukan tahap pertama MBG di Desa Temukus, Kecamatan Banjar dan Kecamatan Busungbiu," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved