Berita Karangasem
CAMPAK Infeksi 33 Anak di Karangasem, 2 Wilayah Masuk KLB, Kemenkes Catat 46 Wilayah di Indonesia
Penanganan telah dilakukan Dinas Kesehatan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus rubeola mewabah di Karangasem.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pengobatan yang diberikan bersifat suportif, seperti istirahat yang cukup, pemberian cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, obat penurun panas (antipiretik) bila demam tinggi, vitamin A sesuai dosis anjuran, untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi, serta obat simtomatik (misalnya obat batuk/pilek sesuai kebutuhan).
“Rujukan ke RS bila muncul komplikasi seperti pneumonia, diare berat, kejang, atau tanda dehidrasi,” jelas dr. Putra Pertama.
Sementara itu, Dr. Prima Yosephine mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh capaian imunisasi campak yang tergolong rendah dalam 3 tahun terakhir. Imunisasi campak dilakukan 3 dosis mulai dari usia 9 bulan, 18 bulan dan usia 5-6 tahun.
“Capaian imunisasi campak di 3 tahun terakhir menurun. Terjadi penurunan perlindungan di masyarakat. Perlindungan anak terhadap campak sudah tidak adekuat lagi, jika vaksin campak hanya dilakukan satu kali,” tutur dia seperti dilansir Tribunnews.com.
Perlindungan optimal dari vaksin baru terlihat jika cakupan penerima vaksin di atas 95 persen dan merata di seluruh desa dan kecamatan. Penyakit campak sudah lama dikenal luas di masyarakat.
Penyakit ini sering menyerang anak-anak, khususnya bayi dan balita. Sering dianggap penyakit biasa, campak bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. (mit/ali)
Tindakan Preventif
Campak atau sering disebut dengan “rubeola” adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.
Campak menular melalui virus genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae yang ditularkan melalui percikan air liur, kontak langsung maupun benda yang terkontaminasi virus tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), imunisasi campak (MR/MMR) pertama diberikan pada usia 9 bulan, dosis penguat (booster) diberikan pada usia 18 bulan, dan dosis penguat kedua diberikan saat anak masuk kelas 1 SD atau pada usia 5-6 tahun.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku telah menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dasco meminta Kementerian Kesehatan atau Kemenkes untuk mengambil tindakan preventif. “Ya semalam saya sudah langsung telepon dengan Menteri Kesehatan dan segera meminta diambil langkah-langkah preventif untuk agar hal tersebut bisa cepat tertanggulangi,” kata Dasco seperti dilansir Tribunnews.com.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 24 Agustus 2025, jumlah kasus campak tercatat 2.105 kasus, naik dari sebelumnya 2.035 kasus. Dari jumlah itu, 17 anak dilaporkan meninggal dunia dengan rincian akni 16 anak belum pernah divaksin dan satu anak mendapat vaksinasi tidak lengkap.
Sebagai langkah antisipasi dan pemutusan penyebaran campak, imunisasi massal dilakukan selama dua minggu dengan target 74 ribu lebih balita berusia 9 bulan hingga 7 tahun.
Vaksinasi tidak hanya dilakukan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, namun juga secara jemput bola ke sekolah-sekolah untuk menjangkau anak-anak yang masuk dalam kategori sasaran imunisasi.
Pada Senin (25/8), sebanyak 6.336 anak di Kabupaten Sumenep dilaporkan sudah menerima imunisasi atau outbreak response immunization (ORI).
Miliki Panorama Bukit dan Laut Menawan, Desa Bugbug Bali Dilirik Investor Eropa |
![]() |
---|
DESA Bugbug Karangasem Bali Dilirik Investor Eropa! Miliki Panorama Bukit dan Laut Menawan |
![]() |
---|
TEWAS Penebang Pohon Asal Kintamani, Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter di Gegelang Karangasem! |
![]() |
---|
Penebang Pohon Tewas di Karangasem, Nyoman Sulendra Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter |
![]() |
---|
3 Pelinggih Pura Dadia Penataran Tangkas Rusak Parah, Truk Seret Kabel di Karangasem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.