Sponsored Content

Dorong Tata Kelola Sampah Terpadu, Bupati Satria Ingin Wujudkan Nusa Penida Jadi 'Green Island' Bali

Bupati Klungkung mendorong desa-desa agar aktif mengelola sampah di lingkungannya masing-masing. 

istimewa
Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri FGD bertema “Waste Management Ecosystem” yang digelar di Mandawa Creative Space Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kamis (6/11/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Upaya menjadikan Nusa Penida sebagai pulau hijau berkelanjutan terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Salah satunya melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Waste Management Ecosystem” yang digelar di Mandawa Creative Space Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kamis (6/11/2025).


Kegiatan yang merupakan bagian dari Nusa Penida For Tomorrow Event itu dihadiri langsung oleh Bupati Klungkung I Made Satria. 


Turut mendampingi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sidang, serta Camat Nusa Penida Kadek Yoga Kusuma.


Dalam arahannya, Bupati Satria menegaskan pentingnya kepedulian bersama untuk menjaga kebersihan dan menata sistem pengelolaan sampah secara berkelanjutan.


 “Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Nusa Penida harus kita jaga agar tetap bersih dan lestari,” ujarnya.


Ia menyebut, masalah sampah hanya satu dari sekian tantangan yang dihadapi wilayah kepulauan tersebut. Infrastruktur dasar juga masih perlu mendapat perhatian agar mampu mendukung kemajuan sektor pariwisata. 


“Kita tidak bisa bicara pariwisata tanpa didukung infrastruktur dan kebersihan lingkungan. Karena itu, saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan,” harapnya.


Lebih lanjut, Bupati Satria menyambut baik inisiatif kolaboratif yang digagas melalui Nusa Penida For Tomorrow Event. Ia mendorong desa-desa agar aktif mengelola sampah di lingkungannya masing-masing. 


“Kami ingin menjadikan Nusa Penida sebagai Green Islandnya Bali. Semoga melalui forum ini muncul ide-ide inovatif dan sistem yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” imbuhnya.


Sementara itu, Ketua Panitia Wayan Yadnya menjelaskan bahwa FGD ini merupakan bagian dari rangkaian Nusa Penida Festival 2025. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya persoalan teknis kebersihan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian terhadap bumi.


“Forum ini kami gagas untuk membuka ruang dialog lintas sektor. Harapannya, lahir rekomendasi dan kolaborasi konkret yang bisa diterapkan oleh pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat secara berkelanjutan,” jelasnya.


Dengan sinergi berbagai pihak, FGD ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengelolaan sampah yang terpadu dan berorientasi masa depan, menuju Nusa Penida yang hijau, bersih, dan berdaya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved