Program Belajar di Rumah Tayang Perdana, Kadisdikpora Denpasar Sebut Program Ini Lebih Memudahkan

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Drs. I Wayan Gunawan ketika didatangi Tribun Bali di Pekan Generasa Sadar Aksara (PARASARA), Yayasan Penggak Men Mersi, Jalan WR. Supratman No. 168, Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (8/2/2020).

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tepat hari ini, Senin (13/4/2020), program belajar di rumah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI resmi mengudara di televisi milik pemerintah, TVRI.

Dengan berbagai materi yang disuguhkan, program belajar di rumah ini dimulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB.

Terkait penayangan perdana ini, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gunawan menyampaikan beberapa pendapat dari guru dan siswa bahwa kendati bersifat satu arah, program ini lebih memudahkan siswa untuk dapat memahami daripada membaca buku di rumah.

Di samping itu, siswa merasakan seolah-olah adanya kehadiran seorang figur guru saat tayangan pembelajaran berlangsung, di mana kehadiran figur seorang pendidik selama proses belajar di rumah sangat dirindukan oleh siswa.

“Bagi guru itu sendiri tentunya ada tambahan pengalaman dalam membimbing siswa saat belajar di rumah,” kata Gunawan, ketika dimintai tanggapan oleh Tribun Bali melalui pesan WhatsApp, Senin (13/4/2020) sore.

Lebih dari 400 Ribu, Bagaimana Positif Covid-19 Bisa Sembuh?

Lokasi di Badung Selatan, Pemkab Akan Siapkan Tempat Karantina bagi PMI yang Tiba di Badung

Kondisi Fisik Pemain Arema FC Mengalami Penurunan, Ini Penyebabnya

Mudahnya, materi pelajaran hari ini bisa diakses lebih lanjut di portal rumah belajar, sehingga ada kesempatan bagi siswa agar dapat memperdalam materi lebih lanjut termasuk bisa menanyakan hal-hal terkait pelajaran yang ditayangkan sebelumnya.

Lebih lanjut, bagi siswa yang belum sempat menyaksikan juga bisa mengakses di portal aplikasi rumah belajar telah disiapkan oleh Kemendikbud.

Kendati telah tersedia program rumah belajar di televisi, Gunawan mengatakan bahwa pihaknya tetap memberikan imbauan yang menekankan pada guru untuk tidak perlu menargetkan menuntaskan kurikulum selama proses belajar di rumah.

“Tetapi memberikan penekanan pada pembelajaran penanganan Covid-19 dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” kata dia.

Sementara itu, Walikota Denpasar Rai Mantra, juga telah memberikan imbauan pembelajaran di rumah supaya lebih pada pengembangan pendidikan karakter, salah satunya anak-anak agar melakukan Puja Tri Sandya setiap hari.

Bertahan Selama Pandemic Covid-19, Hotel di Kuta Ini Berikan Paket Menginap Bulanan Hanya Rp 3 juta

Jaga Ketersediaan Pangan dan Tumbuhkan Gotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19

Viral Puluhan Bule di Bali Gelar Party di Tengah Wabah Virus Corona

“Kami berharap program ini bisa berlanjut setidaknya sampai berakhirnya penyebaran virus corona ini dan anak-anak sudah bisa mulai normal belajar di sekolah,” tutupnya.

Senada dengan Gunawan, Ayu K. salah satu guru SMP di Denpasar Barat, menyampaikan bahwa sebagai guru mata pelajaran sekaligus wali kelas melihat program dari Kemendikbud ini sangat memudahkan anak-anaknya dalam belajar.

Ia menyampaikan, sebelumnya beberapa orang tua mengeluhkan banyaknya kuota yang dikeluarkan untuk pembelajaran online, oleh karenanya, program yang tayang di TVRI ini sudah sangat efektif.

“Program ini memudahkan pembelajaran bagi anak-anak didik terutama yang tidak punya kuota ataupun handphone. Selain itu, anak-anak langsung dapat mengaplikasikan materi yang diberikan tergantung dari versi guru masing-masing,” jelas dia.

“Kalau saya sebagai guru matematika, dari saya memberikan soal timbal balik saja dari materi yang ditayangkan. Tetapi dari guru lain dari sekolah saya seperti guru IPS itu memberikan tugas membuat video dari Karimun Java tersebut. Jadi anak-anak yang membuat video dan menjelaskan Karimun Java. Intinya kita berikan tugas yang tidak buat anak stres dan terbebani, yang penting anak mengerti dan paham dengan materi yang disampaikan,” papar Ayu.

103 Kegiatan Bedah Rumah Tahun 2020 Ditunda, Dinas PUPR Perkim Bangli Akan Konsultasi ke Pusat

Lolos di Gilimanuk, Dishub Denpasar Buntuti 15 Calon ABK dari Brebes Yang Menuju Pelabuhan Benoa

Petinggi Sunda Empire Ngaku Bisa Hentikan Virus Corona di Dunia: Saya Lagi Cari Biang Keladinya

Perihal ada tidaknya beban yang dirasakan olehnya selama masa pembelajaran di rumah ini, Ayu tak menampik adanya beban yang ia rasakan, tetapi dijalaninya dengan santai.

“Sebenarnya sih dibilang tidak beban, tidak juga, tapi terasa bedanya. Awalnya kita langsung tatap muka tapi sekarang hanya lewat hape, apalagi banyak kendalanya,” ungkapnya.

“Contohnya saya ngajar matematika dan memberikan materi yang belum pernah diajarkan di kelas, mungkin ada beberapa yang mengerti dari catatan yang saya berikan, tetapi banyak juga yang tidak paham dan akhirnya kita pun harus menjelaskan lagi melalui chat atau video. Itu sih yang membuat susah-susah gampang,” imbuhnya.

Trump Kecam Pakar yang Nyatakan AS Bisa Selamatkan Banyak Nyawa Bila Melangkah Lebih Cepat

Kondisi Pelabuhan Padang Bai Karangasem Sepi, per Hari Hanya 50 Unit Sepeda Motor Yang Menyebrang

Terkait apakah sebelumnya ia pernah menerima keluhan, Ayu K mengaku menerimanya dari beberapa orangtua.

Terlebih karena wabah corona ini, perekonomian menjadi menurun, sehingga sangat terasa pembelajaran online itu menguras kantong dengan terus membeli kuota.

“Ya, kalau keluhan ada dari beberapa orangtua saja. Kalau tentang banyaknya tugas, mungkin dari anaknya sendiri yang tidak membuat dan tidak langsung dikumpulkan sehingga menumpuk, jadi kelihatan banyak tugas,” terang dia.

Dirinya berharap, agar keadaan kembali pulih seperti sebelumnya agar bisa beraktivitas seperti biasa.

“Jika memang berlangsung lama, nantinya harapan ke depannya mungkin program ini dapat membantu anak-anak didik mendapat ilmu pengetahuan walaupun dari menonton televisi dengan versi lebih menyenangkan,” tandasnya.(*)

Berita Terkini