TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar melakukan pendataan kepala keluarga (KK) mikin, di 14 bandar dinas di desa setempat, Selasa (28/4/2020).
Pendataan ini untuk memvalidasi data kemiskinan, sebelum Desa Taro mendistribusikan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa.
Informasi dihimpun Tribun Bali, selama ini terdapat banyak informasi bahwa ada masyarakat di Desa Taro, yang seharusnya mendapatkan bantuan, justru tidak pernah tersentuh.
• Perjuangan Mahendra Putra, dari ABK Kapal Pesiar, hingga Dirikan Sekolah Perhotelan dan Kapal Pesiar
• Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi Kembali Bagikan Sembako dan Masker
• Pantau Aset Perusahaan, Telkomsel Hadirkan Asset Performance Management
Karena hal tersebut, Perbekel Taro, I Wayan Warka turun langsung ke lapangan untuk mendata.
Saat menjajaki 14 banjar dinas di wilayahnya, ia menemukan ada sekitar 200 KK miskin yang selama ini tercecer.
“Saya sebagai perbekel turun langsung mengecek KK miskin yang tercecer atau yang harus mendapat bantuan justru tidak pernah menerima. Kurang lebih yang saya dapat hampir 200 KK miskin yang tercecer,” ujar Warka.
Selain itu, pihaknya juga telah memverifikasi data kemiskinan yang dipegangnya.
• 4 Duktang yang Sedang Menenggak Miras Saat Pandemi Covid-19 Diamankan di Peguyangan Kangin Denpasar
• Setelah Dua Kali PCR, Ibu Hamil Keguguran di Gianyar Negatif Covid-19
• 16 Tahun Berkarir di Kapal Pesiar, Mahendra Putra: Kebersihan di Kapal Pesiar Terjamin
Setelah itu, ia menemukan orang yang memiliki mobil dan rumah mewah.
Pihaknya pun langsung mencoret keluarga yang bersangkutan dari calon penerima bantuan.
Selain itu mereka juga diberikan pemahaman supaya malu menjadi keluarga miskin, dan agar memiliki prinsip penerima bantuan pemerintah hanya masyarakat yang benar-benar miskin.
“Ada beberapa yang saya coret dari bantuan karena tergolong masih mampu. Punya mobil, punya rumah mewah berlantai, itu saya coret langsung di tempat. Cuma saya berikan pengertian. Mari kita malu jadi orang miskin, (bantuan) kita berikan pada yang berhak mendapatkan,” ujarnya.
• Tanggapan Imigrasi Ngurah Rai Mengenai WNA Singapura yang Tinggal di Rumah Bedeng
• Setelah Mengasuhnya Selama 27 Tahun, Ibu Ini Baru Tahu Putranya Bukan Anak Kandung
Nantinya, kata dia, para KK miskin yang telah terverifikasi ini akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.
“Bantuannya nanti, adalah BLT selama pencegahan virus corona. Melalui dana desa, diberikan 600 ribu kali 3 bulan. Bantuan ini, akhir April harus sudah cair melalui rekening bank,” tandasnya. (*)