Corona di Bali

Melihat Desa Adat Kedonganan

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha menjadi salah satu pembicara dalam webinar Nafas Desa di Bali di Masa Pandemi, Sabtu (23/5/2020). Webinar ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebudayaan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana (Unud).

Dalam upaya penerapan protokol kesehatan ini, pihaknya bekerja sama dengan aparatur negara yang bertugas di wilayah di Pantai Kedonganan.

Berbagai aparatur negara itu seperti Polair, syahbadar, TNI angkatan laut, Satpol PP dan sebagainya untuk menjaga secara ketat aktivitas tersebut.

Upaya ini, sebutnya, sebagai bagian melindungi masyarakat karena desa adat kedonganan telah berani membuka aktivitas nelayan.

Tak hanya itu, pihaknya terus berupaya untuk mengoptimalkan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royong Penanggulangan Covid-19.

Satgas ini berupa dalam sekala dan niskala sesuai dengan yang telah dicetuskan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali.

Secara reguler, jelasnya, Satgas ini juga bekerja sama dengan relawan di masing-masing banjar guna melakukan penyemprotan dan sebagainya.

Setiap masyarakat yang masuk wilayah Desa Adat Kedonganan juga diwajibkan untuk memakai masker. Jika kedapatan masyarakat yang tidak menggunakan masker maka akan dikembalikan ke wilayahnya.

"Itu yang kami lakukan, astungkara sampai sekarang desa kedonganan belum ada krama kami, krama tamiu, dan tamiu di desa kami yang terkena Covid-19," kata dia. (*).

Berita Terkini