TRIBUN-BALI.COM - Pernahkah kamu mengalami perasaan sedih atau traumatis karena gagal dalam suatu hal, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, putus cinta, marah pada diri sendiri, atau masalah-masalah lainnya?
Perasaan tersebut dapat menimbulkan luka atau bahkan trauma bagi penderitanya.
Masalahnya, apakah luka atau trauma itu bisa sembuh dengan sendirinya?
Mengenal self healing
Self healing adalah proses pemulihan yang umumnya terjadi akibat gangguan psikologis, trauma, dan semacamnya, karena adanya luka batin masa lalu yang disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain.
Menurut ilmu psikologi, self healing adalah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.
• 6 Perbedaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Situasi Normal
• Setelah Pandemi, 9 Kebiasaan dan Cara Makan Ini Akan Berubah
• Hujan Guyur Beberapa Wilayah di Bali, Denpasar & Badung Berpotensi Sedang-Lebat
Tujuan dari self healing sendiri adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi.
Ketika berhasil melakukan self healing, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu.
Kita akan memandang bahwa masalah yang ada dalam hidup dapat memberikan pembelajaran yang tidak diajarkan oleh siapa pun, melainkan diri sendiri.
Bagaimana melakukan self healing? Beberapa langkah melakukan self healing untuk membantu menyembuhkan luka batin di masa lalu, di antaranya:
1. Self acceptance atau menerima diri sendiri
Permasalahan yang paling sering terjadi adalah kita tidak bisa menerima diri sendiri apa adanya.
Justru kita ingin menjadi orang lain.
• Beli 1 Gratis 1 hingga Gratis Minyak Goreng, Berikut Promo Alfamart 29 Mei - 1 Juni 2020
• Kehamilan di Jatim Melonjak Selama Wabah Covid-19 Akibat Pasutri di Rumah Saja Tapi Tak Pakai KB
• Minum Kopi Ternyata Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Hal itu membuat segalanya menjadi lebih buruk karena terlalu berkonsentrasi pada situasi yang tidak nyata, dan dengan demikian dapat memengaruhi masa depan.
Jadi, mulai sekarang coba luangkan waktu sejenak untuk menerima diri sendiri apa adanya, dengan sisi baik dan buruk kita, dengan kegagalan dan kesalahan masa lalu kita.