Belum Sepekan Ada Dua Kasus, BPBD Kota Denpasar Kembali Evakuasi Jasad Orok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penemuan orok di Jalan Pulau Misol di Setra Banjar Sumuh, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (31/7/2020).

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI, DENPASAR - Setelah belum lama masyarakat dikejutkan dengan dua kasus penemuan jasad orok di Kota Denpasar, kini kembali lagi terjadi kasus serupa di Jalan Pulau Misol di Setra Banjar Sumuh, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (31/7/2020).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menerangkan pihaknya menerima laporan dari pihak kepolisian pada pukul 09.30 Wita untuk penanganan jasad orok.

"Kami mendapat informasi dari pihak kepolisian penemuan orok dalam kondisi meninggal dunia di Jalan Pulau Misol di Setra Banjar Sumuh, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat," kata Joni kepada Tribun Bali.

Seorang Pemuda Tewas Akibat Kecelakaan di Jalan Bukit Tunggal Denpasar Barat

Dibatasi Hanya 100 Orang dan Jaga Jarak, Sholat Idul Adha di Gianyar Berlangsung Khidmat

Masa Tanggap Darurat di Klungkung Diperpanjang Setelah 71 Persen Wilayahnya Tepapar Covid-19

Ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar bergerak ke lokasi untuk melakukan atensi dan mengevakuasi jasad orok tersebut ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar.

"Ambulans PMI Kota Denpasar merapat ke TKP untuk evakuasi ke KMJ RSUP Sanglah," ucapnya.

Joni menambahkan, selanjutnya kasus ini ditangani oleh pihak kepolisian.

Belum ada seminggu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengevakuasi dua penemuan orok di Kota Denpasar, pada Senin (27/7/2020).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan penemuan orok di Jalan Danau Tempe, Gang Mawar No. 7A, Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

Kolesterol Naik Seusai Santap Kuliner Daging di Momen Idul Adha? Redakan dengan 7 Makanan Ini

BREAKING NEWS - Klungkung Kembali Perpanjang Masa Tanggap Darurat Covid-19

Cathay Pacific Luncurkan Program Cathay Care, Gunakan Penyaring Udara Setara Kamar Operasi RS

"Penemuan orok pertama pukul 09.08 Wita kondisi meninggal dunia, berjenis kelamin perempuan," kata Joni kepada Tribun Bali, Selasa (28/7/2020).

Kemudian pada malam harinya, petugas Ambulans Pantastis PSC BPBD kota Denpasar dari Pos Mahendradata kembali melakukan atensi ke TKP untuk kasus penemuan orok di lokasi berbeda.

"Penemuan orok kedua di Jalan Buluh Indah depan Toko Lima ribu, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, pukul 18.37 Wita kondisi meninggal dunia, berjenis kelamin laki-laki," ujarnya.

Joni menambahkan, kedua orok yang ditemukan itu telah dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar.

"Keduanya dievakuasi ke KMJ RSUP Sanglah," terang dia.

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI 31 Juli 2020, Ada Penayangan IQRO

Pariwisata Dibuka, AirAsia Denpasar-Surabaya Hanya Rp 321 Ribu Termasuk Gratis Bagasi

Keterangan Kepolisian dan Saksi

Pada kasus penemuan orok pertama, sebelumnya diberitakan, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro telah membenarkan penemuan tersebut.

"Iya betul, kejadian di kanal Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur. Saat ditemukan, orok sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan mengambang," ujarnya kepada Tribun Bali, Senin (27/7/2020) kemarin.

Ia pun menceritakan kronologi penemuan orok tersebut oleh warga. 

Pagi tadi, saksi seperti biasa melakukan rutinitas menyiram tanaman di pekarangan rumahnya.

Saat mengambil air di sungai, ia melihat ada benda mengambang seperti tubuh bayi.

Selanjutnya, ia mendekati benda tersebut dan saat dilihat benar saja, benda yang dikira boneka ternyata mayat bayi berjenis kelamin perempuan.

"Ada salah seorang warga, yang saat itu ke sungai untuk mengambil air. Saat hendak mengambil air, ia kaget menemukan sosok orok berjenis kelamin perempuan," tambah AKP Hadimastika.

Seusai penemuan tersebut, warga tersebut langsung menghubungi pihak berwajib untuk memberitahukan ada orok yang mengambang di sungai.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro bersama anggota lainnya di lapangan menduga mayat orok tersebut kemungkinan baru saja dilahirkan dan langsung dibuang ke sungai oleh orang tuanya.

Kini pihaknya pun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk hal ini kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," tutup Kanit Reskrim Polsek DenpasarSelatan AKP Hadimastika. 

Sementara pada kasus penemuan orok kedua, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat AKP H Andi Muh Nurul Yaqin dan Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Reza Hafidz belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut pada Senin (28/7/2020) malam kemarin.

Sedangkan Desil(33) saksi kejadian yang menemukan mayat bayi laki-laki tersebut mengatakan awalnya ia mengira bahwa itu bangkai kucing yang mati.

Namun saat diperiksa ternyata sosok bayi laki-laki yang sudah tidak bernyawa dan terkubur namun tidak terlalu dalam.

"Awalnya saya habis masangi motor terus kebelet kencing. Saya kebelakang gak sengaja nginjek. Setelah selesai kencing itu saya balik lagi dan nginjek lagi," ujarnya kepada Tribun Bali.

"Saya penasaran apa ini yang diinjek, kalau kucing saya mau kubur lebih dalam biar gak bau jugalah. Terus saya ke bengkel panggil abang di sana buat temenin buat mastiin juga. Kalau itu mayat, telpon polisi ya. Eh bener itu mayat," lanjutnya, Senin malam.

Desil bahkan menerangkan mayat bayi saat ditemukan sudah tidak bernyawa.

"Mayat bayinya terkubur, tapi gak dalam. Karena penasaran itu, saya pikir kucing makanya saya mau kubur lebih dalam. Pas dilihat ternyata bukan, itu ternyata bayi," tambahnya. (*)

Berita Terkini