TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – PLN Gianyar mendapatkan keluhan dari seorang pelanggan.
Di mana PLN Gianyar disebut langsung menyegel meteran karena terlambat melakukan pembayaran dalam kurun beberapa hari.
Penyegelan juga dilakukan tanpa peringatan tersebut dahulu.
Namun menurut PLN, dalam melakukan penyegelan pihaknya memang tidak memiliki kewajiban memberikan teguran.
Pantauan Tribun Bali, seorang warga mem-posting keluhannya tersebut di media sosial.
Diduga yang bersangkutan terlambat melakukan pembayaran, karena kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Di kondisi serba sulit, terlambat beberapa hari langsung disegel tanpa ada peringatan terlebih dahulu,” ujar MW dalam sebuah grup Facebook.
• Hotel di Buleleng Belum Bersedia Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid, Tunggu SOP dari Provinsi
• Daftar 17 Aplikasi di Ponsel Android yang Dinilai Berbahaya dan Patut Diwaspadai
• Sebelum Kembali ke Sel Tahanan, Ini Pesan Jerinx
Relatif banyak respons dari masyarakat, yang memojokkan PLN Gianyar.
Di mana PLN dinilai hanya mementingkan bisnis, dan mengesampingkan situasi perekonomian masyarakat.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gianyar, Billy Ramadhana, Selasa (29/9/2020) mengatakan, terkait penyegelan tersebut, dalam surat perjanjian jual beli tenaga listrik pada awal pasang baru, untuk pelanggan pasca, batas pembayaran listriknya tanggal 20 setiap bulannya.
Ketika pelanggan terlambat melakukan pembayaran pada tanggal itu, maka petugas PLN akan datang untuk melakukan pemutusan, bukan lagi mengingatkan atau menegur.
• BPBD Gianyar Sewa Ruko untuk Kantor Sementara
• Alasan Rentan Penyebaran Covid-19, Massa Pendukung Jerinx Dibubarkan, Polisi: Tidak Ada Izin
• 19 Pelanggar Tak Pakai Masker di Denpasar Didenda Rp 100 Ribu, 2 Anak di Bawah Umur Dibina
“Kita lakukan pemutusan sementara. Misalnya, pelanggan tanggal 20 belum bayar, petugas kita baru datang ke pelanggan tanggal 24, maka memang seharusnya petugas PLN adalah melakukan pemutusan sementara. Hal ini sudah ada dalam kesepakan waktu pelanggan megamprah listrik,” ujarnya.
Terkait situasi pandemi Covid-19 ini, Billy tidak menampik banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi.
Namun bukan berarti pihaknya mengesampingkan kondisi ini.
Bahkan, kata dia, pemerintah sudah banyak memberikan relaksasi pada masyarakat.