TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pertanian Tabanan mengimbau seluruh masyarakat agar beralih ke daging lain ketika tak mendapat bagian daging babi saat menyambut Hari Raya Galungan pekan depan.
Sebab, ketersediaan stok babi siap potong kurang dari kebutuhan.
Dari kebutuhan 3.470 ekor, di Tabanan hanya tersedia 3.333 ekor babi.
Sesuai data di Dinas Pertanian, kondisi serupa juga terjadi saat Hari Raya Galungan pada September 2020 lalu.
Saat itu, ketersediaan babi siap potong hanya 5.232 ekor dari kebutuhan 5.739 ekor.
Baca juga: Dua Babi Hitam Hilang Misterius Meninggalkan Jeroan di Tabanan, Warga Duga Disetrum Hingga Dibius
Baca juga: Diduga Dipicu dari Dupa yang Lupa Dimatikan, Satu Ruangan di Dinas Pertanian Tabanan Terbakar
Penyebab kurangnya ketersediaan babi siap potong salah satunya karena penyakit babi sebelumnya yang "melibas" bisnis peternakan babi di Tabanan bahkan Bali.
"Untuk stok babi potong kita masih kekurangan dari kebutuhan jelang Hari Raya Galungan ini. Ada sekitar 300-an ekor kekurangan kebutuhannya," kata Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana didampingi Plt Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tabanan, Ni Nengah Pipin Windari, Selasa 6 April 2021.
Menurut Budana, meskipun stok kebutuhan babi siap potong di Tabanan kurang, dia mengimbau kepada masyarakat untuk beralih memotong daging lainnya seperti daging ayam.
"Sebenarnya untuk keperluan upakara di Hari Raya Galungan lebih banyak ke daging ayam, hanya saja karena budaya Bali, masyarakat memotong daging babi," ungkapnya.
Baca juga: Pasca Hilangnya Dua Ekor Babi Bali di Tabanan, Polisi Ajak Masyarakat Galakkan Siskamling
Baca juga: Bupati Tabanan Launching Program Semara Ratih, Warga Tegal Mengkeb Cukup Urus Dokumen di Kantor Desa
Terlebih, saat ini harga daging babi hidup lumayan mahal hingga Rp45-50 ribu perkilogramnya.
Kemudian, kemungkinan juga saat mendekati hari Raya Galungan bisa saja harganya meningkat lagi.
Namun, kenaikan harga jelang Hari Raya Galungan memang biasa terjadi.
"Terkait kenaikan harga ini, kita tidak bisa mencegah, lain lagi kalau harga turun, untuk mencegah petani rugi kita lakukan demo makan babi seperti yang dilakukan Pemkab Tabanan saat babi peliharaan masyarakat banyak mati," katanya.
Baca juga: Prioritaskan Dua Wilayah, Sebanyak 71.062 Ekor Anjing Jadi Sasaran Vaksinasi Rabies di Tabanan
Disinggung mengenai pemantauan kesehatan babi yang akan dipotong, dia menyatakan pihak Dinas Pertanian akan menerjunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong pada H-1 Hari Raya Galungan.
Saat itu, tim akan memeriksa dengan tujuan agar babi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar aman.
Namun karena jumlah petugas yang terbatas, kemungkinan pengecekan kesehatan hewan tersebut dilakukan di beberapa titik saja atau tidak menjangkau semua daerah.
"Itu pasti akan dilakukan pengecekan untuk memberikan rasa aman bahwa daging yang akan dikonsumsi benar-benar sehat," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Galungan dan Kuningan