TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah meningkatkan status awas menyusul lonjakan kasus Omicron di Tanah Air.
Tercatat, peningkatan varian baru itu telah menyentuh angka 1.054 kasus per hari dengan kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari kasus transmisi pelaku perjalanan luar negeri.
Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi, kasus Omicron akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
"Kita semua bertanggung jawab untuk kita. Saya mohon supaya kita semua satu. Ini adalah alarm bagi kita semuanya untuk mulai kembali awas dalam memasuki varian baru Covid-19 ini," kata Luhut dalam konferensi pers PPKM, Minggu (16/1/2022).
Luhut memproyeksi, kasus Omicron berpotensi naik tinggi di wilayah Ibu Kota Jakarta.
Baca juga: Antisipasi Omicron di Bali, RSUD Wangaya Siapkan Stok Oksigen
Baca juga: Australia Dekati Puncak Omicron, Tercatat Lebih dari 1,2 Juta Kasus Covid-19 Terjadi sejak Awal 2022
Baca juga: Hadapi Lonjakan Omicron, Luhut Minta Masukan Pakar Lintas Disiplin Ilmu dari Sejumlah Universitas
Sebab hingga kini, kasus Omicron masih didominasi oleh wilayah Jawa dan Bali, terutama Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya.
Kenaikan kasus di Jawa dan Bali juga terlihat pada provinsi Jawa Barat dan Banten.
Sebab, wilayah tersebut masih masuk dalam bagian Aglomerasi Jabodetabek.
"Berdasarkan proyeksi yang kami lakukan, kami kembali memprediksi bahwa peningkatan kasus berpotensi naik lebih tinggi di Provinsi DKI Jakarta jika kita semua tidak hati-hati," ucapnya.
Kendati meningkatkan status awas, pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir yang diambil pemerintah.
Pihaknya akan melakukan langkah mitigasi lain agar peningkatan kasus Omicron terjadi lebih landai dibanding negara lain.
Hal ini dilakukan agar tidak membebani sistem kesehatan.
Luhut mengaku akan memperketat persyaratan masuk ke tempat publik.
Lalu, mengimbau perusahaan untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) selama dua minggu ke depan.
Kemudian, akan kembali melakukan asesmen PPKM yang dievaluasi setiap minggu.