Berita Buleleng

Selamat Jalan Bli, Pilu Nasib Kadek Angkasa, Ikuti Pesan Orangtua Hingga Kecelakaan Maut Menjemput

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Aloisius H Manggol
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pencarian Kadek Angkasa yang tewas tertimbun longsor di Jalur Shortcut Titik 7 Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu 9 Maret 2024 malam - Mau Nyepi di Kampung, Kadek Tewas Tertimbun Longsor di Buleleng, Orangtua Dapat Kabar dari Sosmed

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Rasa kasih sayang Kadek Angkasa pada orangtua diamalkannya hingga maut menjemputnya pada kecelakaan di shortcut titik 7,  tepatnya di Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Kepergian Kadek Angkasa lewat kecelakaan tragis meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya di Banjar Dinas Kawanan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Harapan orangtua menunggu kedatangan Kadek Angkasa di rumah untuk merayakan hari raya Nyepi pun tak mungkin lagi terwujud.

Baca juga: Kerinduan Nyepi Bareng Orangtua di Buleleng Pupus, Kadek Angkasa Meninggal Tragis di Jalanan

Kadek Angkasa mengalami kecelakaan tragis saat cuaca ekstrem hingga menyebabkan longsor di shortcut titik 7 Buleleng, Sabtu 9 Maret 2024.

Diketahui Kadek Angkasa sempat tertimbun material longsor dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Saat Kadek Angkasa dalam perjalanan pulang ke Buleleng, memang kondisi cuaca diwarnai hujan deras serta angin kencang.

Baca juga: Selamat Jalan Kadek Garin, Kecelakaan Renggut Nyawanya Setelah Menunggu Ogoh-ogoh di Jembrana

Perbekel Lemukih Made Jaya Harta mengatakan, selama ini Kadek Angkasa menjalani magang di salah satu hotel kawasan Nusa Dua.

Insiden kecelakaan yang dialami Kadek Angkasa itu dalam perjalanan pulang ke Buleleng.

Kepulangan Kadek Angkasa itu dengan satu niat  yaitu hendak merayakan Nyepi bersama orangtua.

Baca juga: ANEH! Motor Kadek Garin Tiba-tiba ke Jalur Terlarang, STT Tunjung Sari Jembrana Berduka

Namun takdir berkata lain, korban tewas dalam perjalanan pulang akibat tertimbun longsor. 

Ditambahkan Harta, tiap pulang kampung korban biasanya melintas di jalur Desa Lemukih.

Namun mengingat kemarin hujan deras, orangtuanya pun meminta agar anak bungsu dari dua bersaudara itu melintas di jalur nasional (Desa Gitgit), mengingat jalur Desa Lemukih juga rawan terjadi bencana longsor.

Arahan orangtua pun diikuti Kadek Angkasa namun, takdir membawanya pada kecelakaan tragis di Desa Gitgit.

Betapa kaget orangtuanya begitu mendapat kabar dari sosial media bahwa Kadek Angkasa tewas tertimbun longsor.

"Kalau pulang kampung, biasanya korban lewat di Jalur Desa Lemukih. Tapi karena sekarang musim hujan, orangtuanya menyarankan jangan lewat Lemukih karena rawan longsor.

Halaman
12

Berita Terkini