TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Sampah di Kabupaten Badung belum bisa tertangani secara maksimal.
Dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, sejumlah destinasi wisata di Badung berjubel sampah.
Kondisi sampah yang berjubel itu pun banyak di Seminyak, Legian, Kuta dan Tuban.
Baca juga: Bupati Karangasem Perjuangkan Air Bersih, Infrastruktur dan Penanganan Sampah ke BWS dan BPPW
Sampah itu pun merupakan sampah pantai dan sampah yang diambil oleh jasa pengangkut sampah.
DPRD Badung Wayan Puspa Negara saat dikonfirmasi Minggu 3 Agustus 2025 mengatakan dengan ditutupnya TPA Suwung mengakibatkan sampah di destinasi wisata berjubel.
"Iya kemarin saya ke sana sampah tetap ditutup. Namun diberikan sementara untuk swakelola karena sampah menumpuk," ujarnya.
Baca juga: SAMPAH Plastik Buat Aspal Jalan, Pemkab Jamin Bulfest 2025 Tidak Ada Sampah Dibawa ke TPA Bengkala
Diakui sejumlah destinasi mengalami penumpukan sampah, seperti Legian, Seminyak, Kuta, dan Tuban.
Sampah itu pun akhirnya bisa kembali dibuang dengan kapasitas 30/70 persen antara sampah organik dan non organik.
"Kalau tidak seperti itu, sampah pasti akan menumpuk. Sekarang sudah mulai diangkut dan kita diberikan sementara" jelasnya.
Baca juga: 17 Kasus Diusut Polres Gianyar, Ketut Sepi Diserang Pisau hingga ke Jalan hanya Gara-Gara Sampah
Diakui kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat masyarakat belum sepenuhnya mengelola sampah, apalagi di kawasan destinasi wisata.
"Sampah vila, hotel dan rumah tangga banyak yang belum dipilah."
"Namun saya akan usulkan untuk dilakukan pemilahan, minimal mereka dapat teori pemilahan. Selain itu juga tong sampah organik dan non organik," ucapnya.
Baca juga: Hari Ini, TPA Suwung Ditutup untuk Sampah Organik, Mang Bemo: Saya Tidak Percaya Bisa Ditutup
Selain itu, pihaknya mendorong Badung agar bisa melakukan penanganan sampah secara mandiri.
Salah satunya dengan memaksimalkan TPS3R.
Namun tidak menutup kemungkinan harus mempunyai Tempat Pembuangan Sampah Sementara.
Semua itu untuk menyimpan sampah sebelum dilakukan pengolahan
"Hanya saja sampah yang disimpan semua masih dipilah. Sehingga saya mendukung pemerintah Kabupaten Badung untuk melakukan pengolahan mandiri," imbuhnya. (*)
Berita lainnya di Sampah di Bali