Sampah di Bali

87 Persen Warga Klungkung Taat Memilah Sampah, Suwirta Ungkap Setiap Hari Naik Truk Ingatkan Warga!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGELOAN SAMPAH - Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Suwirta menjelaskan konsep pengelolaan sampah saat ditemui di kediamannya di Desa Kamasan, Klungkung, Rabu (6/8).

“Pegawai, pejabat, masyarakat yang punya kepedulian akan masalah sampah, buat video gerakan bersama. Ramai-ramai posting di medsos secara berkelanjutan, agar memilah sampah ini menjadi kebiasaan,” jelas Suwirta.

Menyinggung rencana penutupan TPA Suwung pada Desember 2025, Suwirta mengingatkan pentingnya kesiapan desa-desa melalui pembangunan dan penguatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

“Saya pernah hentikan pengiriman ke TPA Sente dan menyiapkan TOSS. Tetapi saat 42 desa punya TPS3R, justru banyak warga yang tidak mau memilah. Artinya, pembangunan infrastruktur saja tidak cukup,” katanya.

Ia menyarankan ke depan agar alokasi dana desa tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik, melainkan juga pengelolaan sampah, termasuk peningkatan gaji petugas kebersihan yang menghadapi risiko kesehatan tinggi. “Anggaran jangan diremehkan. Kalau kita ingin sampah benar-benar selesai, hilirnya juga harus diperhatikan,” tambahnya.

Terakhir, Suwirta menyoroti pentingnya pemetaan dan pendataan desa yang sudah memiliki TPS3R. Ia mendesak agar Pemprov Bali memberikan relaksasi kebijakan selama masyarakat masih dalam tahap adaptasi pemilahan sampah. “Jangan habiskan waktu untuk debat masalah sampah. Mari mulai pilah sampah dari rumah. Semua pihak pejabat, ASN, masyarakat harus bergerak bersama,” ungkapnya. (mit)

Sementara itu, DPRD Provinsi Bali telah menyediakan teba modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba modern di DPRD Bali ini berjumlah 4 yang berada 2 buah dekat ruang persidangan dan 2 buah sisanya berada di dekat Wantilan DPRD Bali. Teba modern ini telah dibuat oleh DPRD Bali pada Maret 2025 lalu. 

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris DPRD Bali, Ketut Nayaka menjelaskan, Teba Modern telah tersedia di DPRD Bali sejak adanya imbauan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali sebagai percepatan implementasi Pergub Nomor 97 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Serta program Gubernur terkait pengelolaan sampah berbasis sumber.

“Ini juga sebagai contoh dan mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah organik berbasis sumber. Sebenarnya dengan mengolah sampah pada sumbernya salah satunya juga memilah sampah,” jelasnya. 
Nantinya juga akan dilakukan imbauan pada Anggota Dewan juga untuk melakukan penerapan pemilahan sampah. “Walaupun mungkin anggota dewan juga sudah tahu ada Pergub dan program Pemprov Bali,” imbuhnya. 

Ke depannya, DPRD Bali juga akan menambah teba modern yang lebih besar lagi karena halaman perkantoran DPRD yang sangat luas dan banyak ditumbuhi pepohonan. “Kita juga rencana membuat teba modren yang lebih besar karena sampah organik terutama sampah daun di kantor sangat banyak dan luas,” tutupnya. 

Bantah Video Viral

Di sisi lain, Postingan wisatawan mancanegara (Wisman) yang menunjukkan kondisi sampah di ruang terbuka hijau, ramai diperbincangkan warganet. Terlebih lagi, ada yang menyebut sampah tersebut berada di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. 

Kepala Inspektorat Pemkab Gianyar, I Gusti Ngurah Bagus Adi Widhya Utama mengatakan, instansi terkait di Pemkab Gianyar telah menelusuri lokasi sampah tersebut, mengingat ada yang menyebut lokasinya di Ubud. 

“Tim kemarin telah menelusuri kebenaran sampah tersebut, jika memang benar ada di wilayah Kabupaten Gianyar, tentu pemerintah tidak akan tinggal diam. Tentu kita bersihkan dan bekerjasama dengan desa setempat untuk mengawasi agar tidak ada lagi yang membuang sampah di sana,” ujar pria yang karib disapa Ngurah Bem itu.

Namun dalam penelusuran yang dilakukan, tidak ditemukan lokasi seperti demikian di Ubud. Ngurah Bem menyebut kawasan tersebut berada di luar Kabupaten Gianyar. “Lokasinya ternyata bukan di Ubud, pun bukan di kawasan Kabupaten Gianyar, itu terjadi di luar Gianyar," ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati mengatakan, persoalan sampah yang dibuang sembarangan oleh oknum masyarakat, memang masih terjadi di Kabupaten Gianyar.

Halaman
1234

Berita Terkini