Berita Badung
Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator
Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Badung sampai saat ini akan menunggu pendemo yang katanya akan hadir menyampaikan aspirasi ke Gedung DPRD Badung pada Senin 1 September 2025.
Bahkan ketua Fraksi PDI Perjuangan Badung Bima Nata dengan tegas mengaku akan menunggu pendemo meski hingga pukul 14.30 wita belum hadir.
Dikutip pada status akun media sosial Instagram Bima Nata @Bimanata9 pihaknya menulis sebuah pesan yang intinya menunggu para pendemo menemui dirinya.
Baca juga: TERUNGKAP Mahasiswi Made Vaniradya dan Pacar Sempat Lakukan ini di Pantai Nipah Sebelum Tewas
"Hari ini yang dimana katanya akan ada aksi demo, kami khusus fraksi PDI Perjuangan luangkan waktu untuk mereka walaupun belum ada yang hadir," tulis Bima Nata.
Anak Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta itu juga membalas komentar masyarakat.
Ada masyarakat yang menanyakan, 'Jika terjadi demo besar-besaran di Bali. Apakah DPR dan pejabat kebakaran jenggot?. Bima Nata dengan tegas menjawab tidak.
"Tentu tidak, ketika semua berjalan sesuai dengan nilai kepatutan dalam penyampaian aspirasi.
Baca juga: USIA 36 Tahun, Gus Bem Dilantik Mahayastra Jadi Sekda Gianyar, Segera Susun Pajak PBB 0 Persen
Dan ketika ada provokator yang menyampaikan sesuatu yang tidak mendasar dan tidak bisa dibuktikan.
Hanya berdasarkan cerita yang kebenarannya patut untuk diragukan, saya rasa itu kurang bijak untuk kita, iyakan," beber Bima Nata.
Pihaknya mengaku Bali beda dengan daerah lain, yang mana mayoritas bergantungan dengan pariwisata.
"Jadi tolong pastikan anda dalam melangsungkan demokrasi ini tidak mencederai aspek-aspek yang ada," jelas Bima Nata.
Seperti diketahui pada Senin 1 September 2025 kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung dijaga ketat oleh TNI/Polri, Pecalang Hingga Aliansi Bali Angunggah Shanti.
Penjagaan itu buntut dari adanya kabar adanya demonstrasi diseluruh kantor DPR se Indonesia.
22 provokator diamankan
Kurang lebih 1.000 personel gabungan Polda Bali termasuk Pecalang Desa Adat Pagan terlibat dalam pengamanan aksi solidaritas ojol (ojek online) di depan Mapolda Bali pada Sabtu 30 Agustus 2025.
Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy menyampaikan massa aksi tadi kurang lebih 300 orang.
“Unras (unjuk rasa) yang di ikuti sekitar 300 orang terdiri dari mahasiswa, driver Ojol, LSM, LBH dan AMP tersebut dimulai sejak pukul 11.00 WITA,” kata Kombes Ariasandy.
Sejak awal perwakilan massa aksi menyerukan pembubaran DPR dan menuntut kejadian meninggalnya driver ojol di Jakarta karena tertabrak Randis Polri, agar di proses secara hukum.
Terkait hal tersebut, Dirsamapta Polda Bali sempat naik ke podium untuk menenangkan massa dan akan menindak lanjuti tuntutan tersebut.
Namun sekitar pukul 15.30 WITA, massa mulai anarkis diawali memaksa masuk Mako Polda Bali dengan mendobrak pintu gerbang disertai dengan melakukan pelemparan batu ke arah Mapolda Bali dan petugas yang mengamankan, serta corat-coret di pintu dan dinding pagar.
Hingga berakibat beberapa personel Polri yang sedang bertugas melakukan pengamanan mengalami luka-luka akibat lemparan batu massa.
Dengan terpaksa pasukan PHH Brimob dan Samapta Polda Bali bertindak tegas namun sesuai SOP memaksa para pendemo mundur dan berusaha membubarkan, karena sudah anarkis dan sangat membahayakan warga sekitar.
“Namun pendemo semakin anarkis dan semakin membahayakan dan akhirnya kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali. Mereka ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali,” ungkap Kombes Ariasandy.
Sementara korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah di rawat di RS Trijata Polda.
“Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70 persen hidup dari sektor pariwisata, kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan mengganggu kunjungan wisatawan ke Bali,” imbuhnya.
Terkait kejadian tersebut mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai.
“Namun pendemo semakin anarkis dan semakin membahayakan dan akhirnya kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali. Mereka ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali,” ungkap Kombes Ariasandy.
Sementara korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah di rawat di RS Trijata Polda.
“Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70 persen hidup dari sektor pariwisata, kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan mengganggu kunjungan wisatawan ke Bali,” imbuhnya.
Terkait kejadian tersebut mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai.(*)
Artikel ini telah mengalami perubahan pada judul untuk memberikan informasi yang lebih akurat
BUPATI Adi Arnawa Realisasikan Rp1,13 Miliar Bantuan Pasca Bencana |
![]() |
---|
Badung Realisasikan Rp 1,13 M Bantuan untuk Pascabencana ke Warga |
![]() |
---|
Diserang Hama, Disperpa Badung Bali Catat GKG 11,371 Ton dan Pastikan Surplus |
![]() |
---|
ANGKUT Sampah Sampai 4 Ton, DLHK Soroti Sampah Pedagang di Pantai Seminyak Tak Terurus! |
![]() |
---|
Satu Pelaku Diduga sebagai Provokator Pengeroyokan Petugas Avsec Bandara Ngurah Rai Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.