Berita Badung

PAD Prediksi Meleset, Adi Arnawa Minta Doa Agar Tercapai, Ini Kata Bupati Badung!

Menurutnya, target PAD bersifat asumsi dan capaian atau realisasinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu internal maupun eksternal.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
BERI KETERANGAN - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi wakil Bupati Badung Bagus alit Sucipta saat ditemui Minggu, (26/10). 

TRIBUN-BALI.COM  - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa akhirnya angkat bicara mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang terancam tidak target pada tahun 2025.

Saat ditemui usai penanaman pohon di bongkasa Pertiwi pada Minggu (26/10) pihaknya mengaku tingginya target merupakan upaya pemerintah dalam mengejar pendapatan yang maksimal.

Menurutnya, target PAD bersifat asumsi dan capaian atau realisasinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu internal maupun eksternal.

"Ya, doakan saja semoga semua bisa tercapai. Tapi walaupun tidak tercapai, target itu kan asumsi. Banyak faktor yang bisa memengaruhi, baik eksternal maupun internal," ujar Bupati Adi Arnawa.

Mantan sekda Badung era Bupati I Nyoman Giri Prasta itu menyebut, faktor eksternal yang mempengaruhi bisa seperti kondisi ekonomi global dan situasi geopolitik yang dinamis, terutama dari sektor pariwisata. Sedangkan internal, perlu adanya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar optimalisasi pendapatan bisa tercapai.

Baca juga: MAHAYASTRA Bentuk Satgas Pembersih dan Pemantau Jalan Rusak di Gianyar Bali

Baca juga: RUMAH IWS Ludes Terbakar, Kerugian Rp 700 Juta, Lokasi di Denpasar Bali 

“Eksternal mungkin kondisi ekonomi global, geopolitik yang sangat dinamis itu juga bisa berpengaruh. Internal mungkin SDM kami perlu kami tunjuk lagi, sehingga optimalisasi itu bisa. Ya kita akan lihat nantilah," ucapnya

Bupati asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan mengaku penetapan target PAD yang tinggi merupakan bentuk motivasi bagi seluruh perangkat daerah agar bekerja lebih optimal. Namun demikian, dia menegaskan bahwa setiap target telah melalui perhitungan dan indikator yang terukur.

"Ya namanya saya selaku bupati, tentu kan berusaha bagaimana caranya untuk memotivasi dengan bentuk memberikan target yang tinggi. Tapi itu juga ada perhitungan-perhitungan yang kita bisa jadikan satu indikator dalam penilaian yang berjalan," jelasnya

Lebih lanjut Bupati Adi Arnawa memastikan pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian pendapatan serta melakukan pengendalian kegiatan agar sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. 

"Tentu ini akan kita jadikan sebagai satu evaluasi secara komprehensif nanti dengan target-target yang kita pasang. Tapi seiring dengan itu juga, saya sudah perintahkan Sekda dengan BPKAD selaku bendahara umum daerah untuk segera melakukan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Jangan sampai nanti kegiatan yang dilaksanakan tidak inline (sejalan) dengan uang yang tersedia," imbuhnya sembari sembari meminta perangkat daerah berhati-hati dalam menggunakan anggaran agar tidak terjadi defisit atau bahkan menimbulkan utang daerah. 

Sebelumnya diberitakan bahwa realisasi pendapatan dari pajak daerah tahun 2025 masih cukup jauh jika dilihat dari waktu yang masih tersisa di tahun 2025.

Hingga akhir September 2025, realisasi pendapatan dari pajak daerah baru menyentuh angka Rp 5,7 triliun lebih.

Angka ini meninggalkan selisih signifikan senilai lebih dari Rp 3,5 triliun yang harus dikejar dalam waktu efektif kurang dari dua bulan.

Dalam APBD induk 2025, target pendapatan dari pajak daerah ditetapkan sebesar Rp8,8 triliun. Namun dalam APBD Perubahan, target itu meningkat menjadi Rp9,3 triliun, atau naik sekitar Rp500 miliar.

Melihat waktu efektif yang tersisa hingga akhir tahun, target tersebut sulit tercapai oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved