Banjir di Bali

JASAD Suwandi di Tumpukan Sampah, 1 Korban Banjir di Banjar Pohgading, BPBD Bali: 5 Titik Genangan

Pantauan Tribun Bali di bantaran sungai-sungai di kawasan Denpasar, warga tampak siaga sembari mengawasi peningkatan debit air.  

ISTIMEWA/HUMAS SAR DENPASAR
EVAKUASI – Petugas Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap jenazah korban banjir di Jalan Kertanegara, Ubung Kaja, Kota Denpasar, Senin (15/9). 

TRIBUN-BALI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat terdapat lima titik genangan baru di Kota Denpasar setelah hujan deras sejak pagi, Senin (15/9).

Pantauan Tribun Bali di bantaran sungai-sungai di kawasan Denpasar, warga tampak siaga sembari mengawasi peningkatan debit air.  

Beberapa wilayah juga sudah mulai terendam banjir seperti di permukiman kawasan Jalan Imam Bonjol, Jalan Buana Taman dan Monang Maning Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Di sisi lain, meski sempat diguyur hujan, namun tak menyurutkan upaya pencarian korban banjir di sejumlah titik, di antaranya di Ubung dan Pasar Kumbasari hingga Bendungan Taman Pancing, Denpasar Selatan.

Hasilnya, Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi satu jenazah atas nama Suwandi (60) yang ditemukan di daerah aliran Sungai Tukad Badung Denpasar, Jalan Kertanegara, Banjar Pohgading, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin (15/9). Tim SAR gabungan pun sempat mengalami kendala karena posisi korban berada di antara tumpukan sampah-sampah serta puing-puing yang terseret arus aliran sungai. 

Baca juga: Pascabencana Banjir di Jembrana, BPBD Catat Kerugian Capai Rp44 M Lebih, Ini Sektor Paling Terdampak

Baca juga: 21 HEWAN Korban Banjir Denpasar Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Simak Beritanya!

BENCANA BANJIR - Salah satu wilayah yang terkena banjir di wilayah Jembrana beberapa waktu lalu.
BENCANA BANJIR - Salah satu wilayah yang terkena banjir di wilayah Jembrana beberapa waktu lalu. (Istimewa)

“Kecurigaan berawal saat warga mulai mencium bau tidak wajar, setelah ditelusuri terlihat hanya sebagian kaki,” ujar Koordinator Lapangan Pencarian, Ketut Wirajaya.

Hal tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada pukul kurang lebih 08.55 WITA. Tim SAR yang sedang melakukan pencarian di Ubung dan Pasar Kumbasari segera bergeser ke lokasi penemuan jenazah.

Setibanya di sana, mereka segera mengevakuasi korban dan selanjutnya dibawa ke RS Prof. Ngoerah menggunakan ambulans BPBD Provinsi Bali sekitar pukul 09.50 WITA. 

“Terlihat kondisi jenazah sudah membusuk, tidak mengenakan baju dan berjenis kelamin laki-laki,” imbuhnya. Saat ini jenazah berada di RS Prof. Ngoerah untuk dilakukan proses identifikasi. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menduga adalah salah satu dari dua korban yang masih hilang. Namun pihaknya belum berani memastikan dan perlu dilakukan identifikasi.

Sementara itu, polisi memastikan bahwa jenazah yang ditemukan di aliran Sungai Tukad Badung Denpasar adalah jasad Suwandi (60) laki-laki. Suwandi dikabarkan hilang hanyut dalam bencana banjir, pada Rabu (10/9) lalu.

Jasad pria kelahiran Magetan tersebut telah dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum pusat Prof dr IGNG Ngoerah dan dari hasil keterangan keluarga benar jasad tersebut adalah sosok Suwandi yang dicari-cari 5 hari.

Jasad pria tersebut di pinggiran sungai tepatnya di bawah rumah warga Jalan Kertanegara, Gang Batu Medapit, Banjar Pohgading, Desa Ubung Kaja, Denpasar, pada Senin (15/9) pukul 09.00 WITA.

“Dari pihak keluarga membenarkan mayat tersebut adalah bapak Suwandi orangtua dari BCPP, serta dilihat dari tempat lokasi kejadian,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.

Penemuan jenazah diawali dari warga yang mencium adanya bau busuk di 2 titik. Kemudian dilaksanakan pencarian dan kemudian di tumpukan sampah ada tangan yang kelihatan. “Setelah sampah tersebut diangkat dan ditemukan mayat yang sudah membusuk,” jelasnya.

AKP Sukadi menjelaskan, posisi saat korban ditemukan dalam keadaan terlentang, kepala mengarah ke Barat, kaki arah ke timur dalam keadaan sudah bengkak dan sudah mengeluarkan ulat di bagian kaki dan kepala.  

Sementara itu, BPBD Bali mencatat terdapat lima titik genangan baru di Kota Denpasar setelah hujan deras pada, Senin (15/9). Lima genangan titik tersebut yakni di Renon, Jalan Panjaitan Sumerta, Monang-maning, Gajah Mada dan Pasar Kreneng.

“Terjadi hujan hari ini dengan intensitas sedang mengarah ke lebat. Syukurnya tidak terlalu lama sekarang sudah berangsur-angsur surut. Tadi (kemarin) pagi sempat ada genangan air naik di lima titik di Denpasar,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya. 

Sedangkan update korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Bali dari 17 orang, kini menjadi 18 orang. “Hilang 5 ditemukan 1 dan belum tentu data korban banjir yang kemarin. Sehingga korban hilang masih belum di-update. Dirawat di RS pasca banjir ada yang demam totalnya kami tidak monitor,” imbuhnya. 

Adapun 4 korban masih dilaporkan hilang meliputi Made Suwitri (43/perempuan) asal Ubung, Rio Hadnar Boelan (56/laki-laki) asal Mengwitani, ⁠Bewi Ratnawati Soenarjo (57/perempuan) asal Mengwitani dan Riviere Timothy George (23/laki-laki) asal Mengwitani.

Di sisi lain, masih ada pengungsi di tiga titik pos pengungsian dengan pengungsi sebanyak 187 orang. Data penungsi terus bergerak dan bersifat harian karena ada warga yang setiap hari sudah mendapatkan kos atau tinggal kembali di rumahnya. Tiga titik pos pengungsian diantaranya Posko Cokrominoto Dauh Puri Kaja, Posko Jalan Sutomo Gang Suar, dan Balai Masyarakat Pemaksa Jero Batur Sri. 

“Sepanjang yang kami ketahui di mana posisinya semua sudah terlayani. Namun demikian jika ada masyarakat yang mengetahui bahwa ada titik pengungsi yang belum terlayani mohon kerjasamanya dilaporkan,” kata dia. 

Antisipasi banjir akan terus dimonitor di Command Center jika ada laporan selanjutnya akan ada tim merespon dan melakukan langkah-langkah darurat bersama-sama. “Jadi seluruh sumber daya yang ada di Denpasar dan Provinsi pasti dikerahkan,” ujarnya. 

Sedangkan upaya pencarian korban banjir yang  dilakukan di Bendungan Taman Pancing, Denpasar Selatan, Denpasar, pada Senin (15/9) sekitar pukul 11.10 WITA. Personel gabungan dari berbagai unsur dikerahkan guna memantau perkembangan situasi di lokasi, proses pencarian juga melibatkan secara niskala. Kegiatan diawali dengan prosesi ngaturang piuning yang dipimpin oleh pemangku Serangan. 

Dalam upaya pencarian melibatkan tim SAR gabungan dari BNPB, Polairud, dan SAR Brimob menyisir kawasan sungai. Hingga siang hari, debit air terpantau mulai naik dan menyentuh dinding sungai bagian bawah. Kendati begitu, tim SAR bersama masyarakat terus melakukan pemantauan dari tepi sungai.

“Pihak kepolisian bersama TNI, SAR, dan masyarakat tetap siaga dalam upaya pencarian serta mengantisipasi potensi banjir susulan akibat naiknya debit air,” kata AKP I Ketut Sukadi. (zae/sup/sar/ian)

Ruas Jalan di Badung Terendam Banjir

Hujan mengguyur Bali membuat sejumlah ruas jalan di Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung dan sekitarnya banjir pada Senin (15/9). Genangan air pun mencapai 1 meter hingga mengganggu arus lalu lintas. 

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, paling parah terjadi di Jalan Sri Kahyangan. Bahkan ada kendaraan roda empat dan sejumlah kendaraan roda dua yang terjebak banjir.

Kendati demikian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung langsung melakukan penanganan pasca banjir. Diduga banjir terjadi karena debit air yang tinggi, mengingat hujan sangat deras sekali.

Kepala Desa Tibubeneng, I Made Kamajaya saat dikonfirmasi mengakui jika banjir terjadi di dua titik di wilayah Desa Tibubeneng. Namun yang ramai di media sosial terjadi di Jalan Sri Kahyangan menuju jalan pantai berawa.

“Baru pertama kali banjir di wilayah ini, karena debit air terlalu banyak. Hujan tidak henti-hentinya dari pagi tadi (kemarin),” ujar Kamajaya.

Pihaknya tidak menampik ada sejumlah kendaraan yang terendam air. Namun tidak ada korban jiwa pada insiden tersebut. Diakui banjir terjadi murni karena debit air yang besar. Padahal katanya gorong-gorong sudah dinormalisasi. Pembersihan gorong-gorong pun sudah dilakukan untuk mengantisipasi banjir tersebut.

“Jadi di wilayah kami ada dua titik banjir hari ini di Gang Puji dan Jalan Sri Kahyangan menuju Jalan pantai Berawa,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku setelah hujan reda pemerintah desa bersama Pemkab Badung melalui Dinas PUPR sudah melakukan penanganan dengan melakukan pembersihan dan penyedotan air. Bahkan setelah beberapa jam dilakukan penyedotan, air saat ini sudah mulai surut. 

“Sekarang sudah surut dan sudah selesai penanganan pasca banjir. Namun kami di pemerintah desa tetap akan melakukan normalisasi sungai-sungai agar jalan air lancer,” imbuhnya.

Seperti diketahui saat ini Bali khususnya Badung dan Denpasar sedang mengalami bencana banjir. Sebelumnya wilayah yang parah yakni di wilayah Desa Kerobokan, Sading dan Mengwitani.

Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung mencatat adanya 335 titik bencana yang terjadi di Badung pada Rabu (10/9) lalu. Ratusan bencana akibat hujan deras itu pun meliputi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. (gus)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved