Bule Meninggal di Bali
KEMATIAN Bule Australia Janggal, Jasad Tanpa Jantungnya, RSUP Prof Ngoerah Bantah Tuduhan Miring!
Kemudian kematian sang bule juga penuh misteri dan kejanggalan. Sebab apa alasan jantungnya tertahan di Bali, sementara jasadnya dikirim ke Australia.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
“Terkait autopsi Byron James yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2025 lalu adalah autopsi forensik atau autopsi medikolegal atas permintaan resmi dari penyidik Polsek Kuta Utara,” ujar Dr. dr. I Made Darmajaya, Sp. B, Sp.BA., Subsp.D.A(K)., MARS, FIAFS.
Ia menambahkan secara teknis autopsi dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah menjadi prosedur tetap untuk mengambil organ tubuh, atau sampel organ jaringan serta cairan tubuh untuk pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan mikroskopis jaringan.
Artinya kalau di dunia kedokteran namanya patologi anatomi serta analisis toksikologi bila ada indikasi meninggal tidak wajar.
“Jadi organ atau sampel organ atau sampel jaringan, atau cairan tubuh apa saja yang diambil untuk pemeriksaan penunjang juga tercatat seluruhnya dalam laporan otopsi ataupun visum et repertum. Jadi pada kasus tertentu jantung memang perlu diambil secara utuh karena menentukan tempat di mana kelainan jantung ditemukan tidaklah mudah,” ungkap dr. Darmajaya.
Lebih lanjut ia menyampaikan mengeraskan atau piksasi istilahnya dalam dunia forensik itu jaringan utuh jelas memerlukan waktu lebih panjang daripada sampel organ. Jadi proses ini kemudian berlanjut hingga akhirnya organ atau sampel organ tersebut dapat dilihat di bawah mikroskop dan dianalisis nanti baru keluar hasil pemeriksaannya.
“Proses tersebut harus diambil dan membutuhkan waktu yang tidak pendek jadi bukan sekarang langsung keluar hasilnya jadi perlu proses. Kalau secara SOP ini rata-rata mungkin maksimal 1 bulan kita perlu proses untuk mencapai pemeriksaan itu, dimana akurasi dan ketelitian dalam analisis tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pemeriksaan forensik,” jelasnya.
Menurutnya sejak dimulainya pemeriksaan pertama hingga selesai diterbitkannya laporan autopsi atau visum et repertum setelah seluruh pemeriksaan selesai, jantung milik Byron James sudah dikembalikan ke Australia.
“Repatriasi atau pengembalian jantung yang bersangkutan dilakukan setelah tubuh yang bersangkutan diterbangkan kembali ke Australia karena memang perlu proses lama pemeriksaan. Jadi jenazah beliau dipulangkan duluan, setelah ada pemeriksaan jantungnya komplit dan selesai baru disusulkan pemulangan jantungnya,” urai dr. Darmajaya.
Proses panjang pemeriksaan lebih lanjut terhadap jantung itu yang mengakibatkan pemulangan jenazah Byron tanpa jantung agar pemeriksaan patologi lengkap. Pihaknya menegaskan isu adanya pencurian organ atau penahanan jantung tidak benar dan dibantah. “Saya tegaskan, saya mewakili rumah sakit Prof. Ngoerah bahwa isu pencurian organ yang beredar adalah tidak benar dan tidak terjadi pada pelaksanaan otopsi almarhum Byron James,” tegasnya.
Lebih lanjut dr. Darmajaya mengatakan bahwa pada intinya selama sejarahnya rumah sakit Prof Ngoerah tidak pernah ada namanya niat untuk mencuri organ. Kepentingannya apa, kami juga tidak mengadakan pelayanan lan organ transplantasi jantung sampai sekarang.
“Jadi murni ini sesuai SOP. Tidak semua SOP itu bisa dilihat semuanya karena itu dokumen-dokumen internal kecuali ada perintah dari pengadilan atau lainnya. Kami jamin semua yang kami kerjakan sesuai dengan SOP kami,” ucapnya. (zae)
TENGGELAM Saat Berenang di Pantai Legian, Seorang WNA Inggris Masih Dicari Tim SAR |
![]() |
---|
JANTUNG Jenazah WNA Australia Ternyata Tanpa Izin, Keluarga Murka! Dugaan Organ Byron Mau Dijual? |
![]() |
---|
BANTAH Tuduhan Curi Organ WNA Australia, Ini Penjelasan RSUP Prof Ngoerah Terkait Ditahannya Organ! |
![]() |
---|
4 FAKTA Kematian WNA Australia di Bali, Jasad Tanpa Jantung & Keluarga Kesal, Minta Polisi Terbuka! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.