Berita Bali

Minim Kajian Mitigasi Bencana di Serangan, Ini Kekhawatiran Masyarakat Pada Proyek LNG  

Minim Kajian Mitigasi Bencana di Serangan, Ini Kekhawatiran Masyarakat Pada Proyek LNG  

istimewa
Minim Kajian Mitigasi Bencana di Serangan, Ini Kekhawatiran Masyarakat Pada Proyek LNG   

Ia menyayangkan apabila proses perencanaan pembangunan LNG tidak melibatkan masyarakat sejak awal, terutama dalam penyusunan dokumen AMDAL. 

“Sampai hari ini, hasil kajian AMDAL belum pernah kami lihat. Kalau benar sudah ada, kenapa tidak dibuka ke publik?” katanya.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa perubahan fungsi kawasan lindung harus melalui kajian konservasi yang ketat. “Jangan sampai aturan dilonggarkan untuk industri, tapi masyarakat adat yang menjaga laut justru dibatasi,” katanya menambahkan.

 


Wayan Patut juga menyoroti potensi gangguan terhadap alur pelayaran kapal nelayan dan wisata bahari. “Pendapatan terbesar kami datang dari pelabuhan Serangan. Kalau terganggu, masyarakat kehilangan sumber penghidupan,” ujarnya.

 


Menurutnya, pembangunan harus disertai rencana mitigasi yang jelas, termasuk skenario jika terjadi kebocoran, kecelakaan laut, atau bencana alam. “Program mitigasi itu belum pernah dijelaskan. Padahal ini menyangkut keselamatan ribuan warga,” katanya.

 


Ia menegaskan, masyarakat Serangan tidak menolak energi bersih, tetapi menolak proses yang terburu-buru tanpa kajian menyeluruh. “Kami percaya pembangunan bisa berjalan berdampingan dengan adat dan alam, asal dilakukan dengan hati-hati. Kalau tidak, alam sendiri yang akan menjawab,” pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved