Human Interest Story

Menganyam Harapan di Balik Bambu Kukusan: Kisah Jatiasih, Si Guru Masa Depan dari Bangli

i Desa Kubu, Bangli, matahari pagi selalu menyambut Ni Made Jatiasih dengan aroma khas bau asap kayu bakar

Tribun Bali/I Komang Apriadi Gunawan
MENGANYAM - Pelajar kelas 8 SMP Negeri 2 Bangli, Ni Made Jatiasih membantu ibunya Ni Nyoman Menthik menganyam Kukusan sekaligus menjadi anyaman harapan cita-cita sebagai Guru di masa depan. 

Semangat Jatiasih juga diamini oleh Wayan Sri yang menuturkan bahwa Jatiasih adalah anak yang rajin, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan suka membantu teman.

"Kesehariannya dari kelas 7 sampai sekarang tidak ada kendala. Anaknya rajin, tugas dikerjakan dengan baik, bisa tetap mengikuti pelajaran, tugas kelompok bisa berdiskusi," jelas Wayan Sri.

Meskipun pernah mengalami keterlambatan pembayaran sekolah, hal itu tidak menjadi kendala berarti karena ada bantuan PIP yang menunjang kelengkapan belajar Jatiasih.

Wayan Sri pun sangat mengapresiasi cita-cita Jatiasih menjadi guru.

"Dia sering melihat guru di sekolah, cara mengajar, membimbing, membina. Dia terkesan dan termotivasi jadi seorang guru," ucap dia.

Kisah Jatiasih menggambarkan harapan di hunian yang sederhana, seorang gadis muda sedang menganyam kukusan.

Bukan hanya sebagai alat masak, tetapi sebagai jembatan menuju kelas, tempat ia kelak akan berbagi ilmu dan membanggakan orangtuanya. (*)

 

 

Berita lainnya di Human Interest

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved