Bisnis
KURS Rupiah Diproyeksi Menguat Tipis, Amerika Serikat Rilis Inflasi untuk September Naik 0,2 Persen
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bertahan di sekitar 4%, menandakan tekanan kenaikan biaya dan dolar AS mereda.
“Kombinasi penurunan imbal hasil dan penguatan pasar saham lazimnya menarik aliran dana portofolio dan membantu menahan volatilitas rupiah pada awal pekan,” ucap Josua.
Di sisi lain, Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi bilang, sentimen dari China bisa turut mempengaruhi rupiah.
Ia mengatakan bahwa Partai Komunis China meluncurkan rencana ekonomi lima tahun baru yang menekankan manufaktur canggih, kemandirian teknologi, dan permintaan domestik yang lebih kuat.
Kerangka kebijakan tersebut memperkuat optimisme bahwa Beijing berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan melalui reformasi struktural dan inovasi.
Karena itu, Ibrahim memperkirakan, rupiah bergerak fluktuatif dalam rentang Rp 16.600-Rp 16.650 per dolar AS pada Senin (27/10).
Sedangkan, Josua memproyeksikan, rupiah berada dalam kisaran-susun dengan bias menguat tipis di Rp 16.550 – Rp 16.680 per dolar AS. (kontan)
| KEBUTUHAN 250.000 Ton Per Bulan, Akindo Pastikan Stok Kedelai, Gakoptindo: Kualitas Bibit Diperbaiki |
|
|---|
| JUAL Beras di Atas HET, Satgas Pangan Tegur Produsen, Distributor hingga Grand Lucky Bali |
|
|---|
| JAGA Stabilitas Harga Bapok Jelang Akhir Tahun, Tim Gabungan Cek Harga Beras di Pasaran |
|
|---|
| STABIL! Harga Beras di Gianyar Terkontrol, Instansi Gabungan Gelar Monitoring ke Sejumlah Titik |
|
|---|
| HARGA Beras di Gianyar Stabil, Instansi Gabungan Gelar Monitoring Harga Beras ke Sejumlah Titik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.