Berita Buleleng

80 Persen Siswa di Buleleng Bali Belum Tersentuh MBG, Begini Sebabnya

Kendati demikian hingga saat ini cakupan program nasional ini bahkan belum menyentuh 50 persen siswa di Buleleng.

Istimewa
MBG - Pelaksanaan MBG di MTS Terpadu Mardatillah, Singaraja, Senin (22/9/2025). Pelaksanaan MBG di Buleleng baru menyentuh 20 persen.  

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Buleleng secara bertahap terus dilakukan.

Kendati demikian hingga saat ini cakupan program nasional ini bahkan belum menyentuh 50 persen siswa di Buleleng.

Secara total, jumlah siswa di Buleleng tercatat sebanyak 110 ribu anak.

Baca juga: Empat Anak Punk Asal Pekalongan Diamankan Satpol PP Buleleng 

Sedangkan hingga saat ini, program MBG baru menyasar 27 ribu anak. 

Artinya kurang lebih baru 20 persen siswa yang sudah tercover oleh MBG.

"Yang 80 persen ini belum tercover dan ini akan dipenuhi secara bertahap," ucap Plt Kepala Disdikpora Buleleng, Dewa Made Sudiarta, Senin (22/9). 

Lanjut dikatakan, 27 ribu siswa penerima manfaat MBG sampai saat ini dilayani oleh 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Walaupun masih banyak siswa yang belum tercover MBG, Sudiarta menegaskan agar Badan Gizi Nasional (BGN) tidak buru-buru mempercepat dan memperluas jangkauan MBG. 

Baca juga: ANTISIPASI Penyumbatan Aliran Sungai, Bupati Buleleng Bersama Forkopimda Bersihkan Sungai

Menurutnya, yang paling penting dalam program ini adalah kesiapan dari segala sisi.

Mulai dari pengelola dapur, tata kelola mulai dari tempat produksi hingga dibawa ke sekolah, termasuk tempat diterima makanan harus dipastikan yang baik dan aman. 

"Kami menekankan kesiapan untuk meminimalisir kendala ataupun persoalan. Jadi harus dipastikan dulu kesiapan tata kelolanya.

Termasuk juga gizi makanan, ketepatan jumlah, mutu serta waktu agar MBG ini benar-benar diterima dengan baik dan bermanfaat untuk menjadikan anak-anak kita sebagai generasi emas ke depan," jelasnya. 

Baca juga: SIMULASI Demo di Polres Gianyar&Buleleng, Simulasi Pengendalian Massa, Tingkatkan Kemampuan Personel

Sudiarta tidak menampik jika selama ini ada persoalan atau keluhan ihwal program MBG.

Menurutnya, kebanyakan yang menjadi persoalan adalah pada menu yang dihidangkan. Walau demikian, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan korwil BGN.

"Kemarin ada SPPG yang sudah dievaluasi dan dihentikan sementara operasionalnya, karena tidak memberikan pelayanan sesuai standar," ucapnya. (mer)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved