Banjir di Bali

Status Tanggap Darurat Banjir Jembrana Diperpanjang, Warga Diminta Aktif Jaga Lingkungan

Status Tanggap Darurat Banjir Jembrana Diperpanjang, Warga Diminta Aktif Jaga Lingkungan

istimewa
GOTONG ROYONG - Masyarakat bersama aparat gabungan melakukan gotong royong pembersihan saluran air di salah satu titik langganan banjir di wilayah Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat 19 September 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemkab Jembrana resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir hingga 7 hari kedepan atau sejak Kamis 18 September hingga 24 September 2025 mendatang.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Jembrana Nomor 363/BPBD/2025.

Selama masa ini, bantuan yang diberikan kepada warga terdampak berbasis KK atau per keluarga.

Baca juga: TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida

Setelah ini, pemerintah bakal melakukan serangkaian perbaikan infrastruktur hingga penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). 

Disisi lain, masyarakat gabungan terus melakukan pembersihan lingkungan terutama irigasi di wilayah masing-masing sebagai antisipasi terjadinya banjir terulang.

Hal ini menjadi salah satu mitigasi bencana untuk menghadapi cuaca ekstrem belakangan ini. 

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, penetapan status tanggap darurat bencana banjir di Jembrana diperpanjang hingga tujuh hari kedepan.

Baca juga: BABAK BARU Kasus Dugaan Perselingkuhan di Buleleng, Bupati Sebut SK Pemecatan 2 PPPK Bisa Dicabut

"Diperpanjang kan selama tujuh hari kedepan, sejak kemarin," katanya. 


Dia menyebutkan, hingga saat ini Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan masih terus menyalurkan bantuan kebutuhan dasar seperti sembako kepada masyarakat terdampak di masing-masing desa. Hal ini sebagai perhatian pemerintah terhadap warga terdampak bencana banjir


"Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga dan merawat lingkungan dengan sistem gotong royong. Ini penting dilakukan terutama memastikan saluran air tetap bersih sebagai upaya mencegah banjir kembali terjadi saat terjadi cuaca ekstrem seperti pekan lalu," tandasnya.


Terpisah, masyarakat bersama personel TNI Polri terus melaksanakan kerja bakti gotong royong untuk membersihkan lingkungan terutama saluran air di sejumlah titik terjadi banjir, Jumat 19 September 2025. Salah satunya adalah di Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.


Di lokasi ini pembersihan difokuskan pada selokan di kanan-kiri Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di depan Gudang Bulog, serta akses jalan pedesaan menuju pantai sepanjang kurang lebih satu kilometer yang sebelumnya dipenuhi lumpur dan sampah akibat banjir.


"Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu menyisakan banyak lumpur dan sampah di selokan. Kami bersama masyarakat turun langsung agar aliran air kembali lancar dan lingkungan tetap sehat. Ini sekaligus menjadi wujud kebersamaan untuk mencegah banjir serupa terjadi lagi," ujar Kapolsek Mendoyo, Kompol I Wayan Sartika, Jumat 19 September 2025.


Menurut Camat Mendoyo, I Putu Nova Noviana Putra, kegiatan gotong royong adalah kearifan lokal yang harus terus kita dipertahankan seluruh elemen masyarakat terutama untuk menjaga lingkungan.


"Dengan kebersamaan seperti ini, setiap tantangan, termasuk dampak banjir, akan lebih mudah kita atasi," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved