Penganiayaan di Jembrana
Siswa SMP Korban Penganiayaan oleh Kaling di Jembrana Sempat Tak Sekolah
Tim dari UPTD PPA Jembrana melakukan pendampingan terhadap seorang siswa yang jadi korban penganiayaan diduga oleh oknum Kaling
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tim dari UPTD PPA Jembrana melakukan pendampingan terhadap seorang siswa yang jadi korban penganiayaan diduga oleh oknum Kaling ke sekolahnya, Senin 6 Oktober 2025.
Secara umum, kondisi korban saat ini sudah mulai stabil dan sekolah seperti anak lain pada umumnya.
Namun, pasca kejadian tersebut, korban sempat tak sekolah karena merasa trauma.
Kepala UPTD PPA Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan mengenai dugaan penganiayaan yang dialami seorang siswa SMP berusia 14 tahun asal Kecamatan Jembrana.
Baca juga: Viral Dugaan Penganiayaan Siswa SMK di Nusa Dua Bali, Polsek Kuta Selatan Lakukan Pendalaman
Tim sudah melakukan pendampingan ke sekolah yang bersangkutan.
"Nggih kami sudah lakukan pendampingan dengan datang ke sekolah yang bersangkutan tadi pagi," kata Sri Utami saat dikonfirmasi, Senin 6 Oktober 2025.
Secara umum, kata dia, kondisi psikologis korban saat ini sudah stabil.
Ketika dimintai keterangan juga menunjukkan hal yang positif dan sudah bergaul seperti biasa dengan temannya. Selain itu, korban juga sudah aktif sekolah.
Baca juga: Dua Residivis Penganiayaan STP dan MD Tertangkap Bawa 100 Gram Sabu, Ini Kata Kapolres Jembrana Bali
"Yang bersangkutan sempat tak sekolah pasca kejadian (penganiayaan) tersebut. Namun sekarang sudah mulai normal biasa," jelasnya.
Sri melanjutkan, meskipun saat ini sudah stabil, secara fisik terdapat luka pada tubuh korban disebutkan karena jatuh ke selokan saat kejadian.
Dia berharap, kondisi korban tetap stabil ke depannya sehingga tidak menganggu secara psikisnya.
"Kami juga harap pendampingan pihak keluarga di rumah untuk memberikan support agar tidak sampai berdampak ke psikologisnya," harapnya.
Baca juga: Penyidikan Tuntas, Kodam IX/Udayana Tetapkan 22 Tersangka Kasus Penganiayaan Prada Lucky
Untuk diketahui, seorang oknum Kepala Lingkungan (Kaling) di Jembrana dilaporkan polisi oleh warga.
Sebab, Kaling tersebut diduga melakukan penganiayaan kepada seorang anak SMP berusia 14 tahun.
Saat ini Polres Jembrana sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, dugaan penganiayaan tersebut terjadi Sabtu 27 September 2025 malam sekitar pukul 21.00 WITA.
Korban Kecamatan Jembrana berisinial PO (14) awalnya datang ke GOR Kresna Jvara Jembrana hendak bermaksud menonton pertandingan bola voli.
Baca juga: Perbekel Selat dan Warganya Sepakat Damai di Bali, Cabut Laporan Dugaan Penganiayaan
Namun, karena tak ada pertandingan, PO yang saat itu bersama kawannya bergegas pulang. Tak lama, atau saat tiba di TKP yakni sekitar 10 meter di timur dari sebuah pertigaan, ia tiba-tiba saja dicegat oknum Kaling tersebut.
Saat itu, korban ditanya pelaku dan disebutkan menuduh anak SMP tersebut ikut trek-trekan.
Sejak itu, korban yang berusaha menghindar terus didesak oleh oknum tersebut bahkan mendorong sepeda motor korban hingga jatuh.
Setelah itu, bogem mentah dilayangkan oleh oknum Kaling tersebut ke bagian dada korban hingga sesak. Ditambah lagi menjambak rambut korban secara berulang.
Ketika terjatuh, korban langsung lari untuk meminta pertolongan. Dia kemudian masuk ke sebuah toko busa adat di wilayah setempat.
Namun, oknum Kaling tersebut justru tetap mengejar hingga masuk ke dalam toko busana.
Di dalam toko, korban dijambak lagi hingga ditarik keluar toko dan bahkan disebut sempat ada ancaman pembunuhan.
Setibanya di luar toko, korban diminta mendorong sepeda motor dalam keadaan mati. Saat itu, korban baru bernafas lega karena melihat salah satu warga yang dikenalnya dan meminta pertolongan.
Pihak keluarga menyatakan akan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum. Sebab, perbuatan yang dilakukan oleh oknum Kaling tersebut sangat tidak pantas dan tidak berdasar.
"Keluarga memutuskan melanjutkan kasus ini," ungkap salah satu kerabatnya beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Made Suharta Wijaya mengakui sudah menerima informasi mengenai dugaan penganiayaan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Nggih, masih penyelidikan," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Penganiayaan di Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.