Berita Jembrana
WARGA Jepang Kagumi Atraksi Makepung Lampit Jembrana, Regenerasi Sekaa Makepung Terjaga
Salah satunya adalah makepung lampit yang ada di Jembrana. Perlombaan pacuan kerbau ini sangat layak disaksikan karena keseruannya.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Atraksi budaya Makepung Lampit yang digelar di sawah basah areal Subak Pecelengan Pedukuhan, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana dikagumi warga negara asing asal Jepang, Minggu (23/11).
Adalah Takero Kawabata yang sengaja meluangkan waktunya hanya ingin menyaksikan langsung pacuan kerbau di tengah sawah basah ini. Menurutnya, atraksi ini sangat seru dan patut dilestarikan.
Kawabata yang merupakan eks pegawai BUMN Jepang ini begitu mengagumi atraksi budaya yang ada di Bali. Salah satunya adalah makepung lampit yang ada di Jembrana. Perlombaan pacuan kerbau ini sangat layak disaksikan karena keseruannya.
"Dari dulu saya sangat ingin datang kesini (untuk menyaksikan langsung), tapi kali ini baru bisa datang. Kemarin saya dari Ubud, sengaja datang kesini," ungkap pria yang sebelumnya pernah bekerja di Jakarta beberapa tahun lalu ini, Minggu (23/11).
Baca juga: TEWAS Rendi Akibat CKB, Pemotor Jadi Korban Tabrak Lari di Gerokgak Buleleng
Baca juga: 8 PURA Terdampak Banjir, Pemkot Anggarkan Rp5,4 M dari BTT, Jaya Negara Sebut Progres 50 Persen!
Menurutnya, atraksi budaya Makepung Lampit ini sangat bagus. Kebudayaan ini patut dilestarikan karena sudah mulai jarang ada. Atraksi Budaya ini memang sangat layak untuk disaksikan secara langsung untuk menikmati keseruannya.
Dia mengakui sangat tertarik dan sudah menyaksikan berbagai atraksi budaya dan kesenian yang ada di Bali ini. "Saya sangat menikmatinya," tandasnya.
Ribuan pasang mata menyaksikan serunya lomba Makepung Lampit 2025 di sawah basah areal Subak Pecelengan Pedukuhan, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (23/11). Selain warga lokal, sejumlah wisawatan mancanegara juga begitu antusias menyaksikan atraksi budaya balapan kerbau di tengah lumpur ini. Atraksi budaya ini menjadi event penutup makepung di tahun 2025.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali di lapangan, lomba Makepung Lampit ini diikuti oleh 40 pasang kerbau atau peserta dari Regu Ijogading Timur dan Ijogading Barat. Sesuai pantauan, rata-rata joki atau penunggang kerbau justru masih berusia muda. Ini menandakan regenerasi Sekaa makepung di Jembrana tetap terjaga secara turun temurun.
"Event hari ini menjadi penutup rangkaian event makepung tahun 2025 ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu (23/11).
Dia menyebutkan, rangkaian event makepung ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juni lalu. Yang mana, diawali dengan makepung di darat dengan agenda Bupati Cup dan Jembrana Cup. Event penutup ini diikuti oleh 40 pasang kerbau sebagai peserta.
"Tradisi ini memang harus dipertahankan. Sesuai harapan Sekaa atau komunitas makepung yang ingin atraksi budaya ini tetap lestari secara turun temurun," tegasnya.
"Kita terus berupaya untuk melestarikan atraksi budaya ini tetap ada kedepannya," imbuhnya. (mpa)
Bakal Digelar Bergiliran
Disinggung mengenai tempat yang kali ini berpindah dari Kecamatan Negara ke Kecamatan Mendoyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengakui pertimbangannya adalah untuk memberikan ruang baru bagi peserta.
Jika sebelumnya hanya dilaksanakan di Desa Kaliakah, saat ini dilaksanakan di Mendoyo. Mengingat komunitas Makepung juga dibagi dua regu yakni Ijogading Barat dan Ijogading Timur.
"Agar tidak monoton di wilayah barat saja, kita coba laksanakan di wilayah timur juga. Seterusnya akan bergiliran, tahun ini di timur, tahun depan di barat," tandasnya. (mpa)
| WNA Jepang Takero Kagumi Makepung Lampit Jembrana, Akui Sangat Menikmati Atraksi Budaya di Bali |
|
|---|
| Makepung Lampit di Bali, 40 Pasang Kerbau Beradu di Sawah Basah, Disaksikan WNA Mancanegara |
|
|---|
| VIRAL Aksi Pencoretan Bendera Merah Putih di Depan Kantor Bupati Jembrana |
|
|---|
| Bupati Jembrana Bali Mengecam Aksi Pencoretan Bendera Merah Putih, Serahkan Kasus Pada Kepolisian |
|
|---|
| Proses Pencarian Agus di DAS Bilukpoh Dihentikan, Tim SAR Belum Menemukan hingga Hari Ketujuh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Serunya-lomba-Makepung-Lampit-di-Subak-Pecelengan-Pedukuhan-Banjar-Kebebeng.jpg)