Bencana Alam di Bali
Penyebab Pohon Tumbang di Nusa Penida Sebabkan 1 Meninggal, Pengempon Gelar Guru Piduka
Suasana persembahyangan Hari Purnama di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, berubah menjadi duka
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Evakuasi dan Proses Pemulangan Korban
Jenazah Ni Ketut Suarti dan para korban lainnya diberangkatkan dari Nusa Penida menuju Klungkung daratan pada Kamis (6/11/2025) pagi.
Evakuasi dilakukan dengan dua jalur laut:
• Kapal Roro Nusa Jaya Abadi dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Padangbai.
• Speedboat Gangga Express 27 dari Pelabuhan Sampalan menuju Padangbai.
Jenazah Suarti sementara dititipkan di RS Sanjiwani Gianyar, lantaran instalasi jenazah di RSUD Klungkung penuh.
Keluarga korban masih berunding menentukan hari baik untuk upacara pengabenan.
“Sementara dititip di RS Sanjiwani karena di Desa Aan belum bisa ngaben. Sekarang masih pujawali di Pura Kentel Gumi,” ujar Perbekel Desa Aan, I Wayan Wira Adnyana.
Menurutnya, almarhumah dikenal sebagai sosok pekerja keras meski sudah lanjut usia.
“Beliau sering membantu anaknya bekerja sebagai buruh bangunan. Kami sangat kehilangan,” ucapnya dengan nada haru.
Langkah Pemkab dan Pura
Bupati Klungkung I Made Satria turun langsung ke lokasi kejadian. Ia menugaskan BPBD Klungkung untuk memangkas dan menebang pohon-pohon besar yang berpotensi membahayakan di area pura.
“Saya sudah perintahkan agar semua pohon tua yang berisiko segera dipotong. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa,” ujarnya.
Pengempon Pura Segara Penataran Ped juga segera menggelar upacara Guru Piduka sebagai bentuk permohonan maaf dan penyucian pura setelah terjadinya musibah.
“Upacara ini untuk memulihkan kesucian dan keseimbangan energi pura,” jelas Ketua Pengempon Pura, Si Nyoman Sukarta.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.