Budaya Bali

JAGA Warisan Nyepi Segara dengan Semangat Perang Kusamba, Pantai Kusamba Ditutup Sementara

Tradisi Nyepi Segara yang menjadi rangkaian Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini di Pura Segara menjadi benteng untuk menjaga budaya

ISTIMEWA
Tradisi Nyepi Segara yang menjadi rangkaian Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini di Pura Segara menjadi benteng untuk menjaga budaya sekaligus memperkuat identitas masyarakat Kusamba.  

Hal itu ditandai dengan sarana upakara yang digunakan yang merepresentasikan hasil panen, baik segala hasil bumi maupun hasil laut.

Salah satu sarana upakara yang khas dalam upacara Ngusaba Segara, yakni Jero Gede, yang berupa buah nangka ukuran besar diselimuti kain hitam. Yang menarik, hasil laut disimbolisasikan sebagai sanganan (jajan) berbentuk berbagai jenis ikan.

Pantai Kusamba Ditutup 12 Jam

Sebagaimana lazimnya dalam kepercayaan masyarakat Hindu Bali, ngusaba sebagai ritus ungkapan syukur dan terima kasih atas karunia panen yang melimpah.

Karena itu, ngusaba biasanya digelar saat musim panen. Bagi masyarakat Kusamba, Purnama Kalima merupakan masa-masa musim panen.

Rangkaian Karya Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini di Pura Segara Desa Adat Kusamba sudah dimulai sejak 20 Oktober 2025, ditandai dengan kegiatan molongin sunari.

Puncak karya dilaksanakan bertepatan dengan Purnama kalima, Rabu, 5 November 2025. Selama empat hari berturut-turut sejak puncak karya dilaksanakan tradisi mapeed dari Pura Puseh menuju Pura Segara sejauh kurang lehih 1,5 km.

Menurut Ketua Panitia Karya, I Nengah Sumarnaya, Ida Bhatara nyejer selama 11 hari hingga Minggu, 16 November 2025. 

Terkait pelaksanaan Nyepi Segara, Sumarnaya menjelaskan, penutupan Pantai Kusamba dilakukan selama 12 jam, mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 sore.

Pihaknya sudah menyampaikan permakluman ke berbagai pihak terkait agar tidak beraktivitas di sepanjang pantai dan perairan Kusamba selama pelaksanaan Nyepi Segara

Karya Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini di Pura Segara Desa Adat Kusamba di-puput oleh Ida Pedanda Gde Oka Keniten dari Griya Anyar Kusamba.

Saat puncak karya, anggota DPRD Bali, Tjokorda Gde Agung, anggota DPRD Klungkung, I Nyoman Alit Sudiana turut hadir, mengikuti persembahyangan bersama dan memberikan dana punia.

Camat Dawan, I Dewa Gede Widiantara dan Perbekel Kusamba, I Nengah Semadi Adnyana ikut mendampingi kedua wakil rakyat itu. (*)
    

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved