Longsor di Cilacap
LONGSOR Timbun Puluhan Orang di Cilacap! Bencana Ini Diluar Prediksi, Beberapa Jasad Dievakuasi!
Ironisnya, bencana alam longsor ini di luar prediksi. Tragisnya masih banyak korban tertimbun longsor, bahkan jumlahnya mencapai 20 puluhan.
Mereka adalah Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45). Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jateng, Zauyik menjelaskan, tanah longsor Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap itu disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya akumulasi curah hujan harian dengan intensitas sedang hingga lebat pada 8-11 November 2025. “Majenang dari analisis awal musim hujan sudah masuk musim hujan sejak pertengahan Agustus 2025,” ujar Zauyik seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
Selain itu, tanah longsor terjadi karena rekahan tanah di wilayah tersebut sebelum terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.
Longsor di Luar Prediksi
Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Desa Cibeunying, Lili Warli mengatakan, sebelum kejadian sempat muncul tanda-tanda pergerakan tanah berupa jalan yang amblas, tepatnya di perbatasan Dusun Cibuyut dan Nagari.
"Sudah ada tanda-tanda, terutama di perbatasan Cibuyut dengan Nagari."
"Kami cek lokasi, ada jalan yang amblas di sana. Semakin hari, jalan itu semakin turun," ungkap Lili, Jumat (14/11/2025).
Pihaknya juga sebenarnya telah memberikan peringatan kepada warga di Dusun Cibuyut. Namun untuk peristiwa di Dusun Tarukahan yang berada di bawahnya justru di luar prediksi.
"Sehingga kami belum sempat mengingatkan yang di sini," jelas Lili. Hal senada juga disampaikan Bupati Syamsul Aulia Rachman saat mengunjungi lokasi bencana.
Syamsul menjelaskan bahwa longsor terjadi setelah retakan tanah di area perbukitan Cibeunying semakin melebar akibat hujan deras yang mengguyur sejak sore hari.
Retakan tersebut kemudian runtuh sekira pukul 19.20. Syamsul mengungkapkan, bahwa pemerintah daerah sebenarnya telah melakukan upaya mitigasi awal. Namun kajian geologi belum dapat dilakukan segera karena fokus tim berada di desa lain yang juga rawan.
“Retakan itu sebenarnya perlu kajian ahli geologi. Belum sempat kami dilakukan karena fokus di Desa Bener."
"Ternyata longsor justru terjadi di Desa Cibeunying," ucap Syamsul. (*)
| Hari Raya Galungan Kuningan Tingkatkan Inflasi Musiman Juga Kenaikan Harga Komoditas |
|
|---|
| Identitas Jenazah di Embung Sanur Diselidiki, Kondisi Memprihatinkan |
|
|---|
| Nengah Siki Masuk Jalur Berlawanan, Kecelakaan di Baturiti Tabanan, Mobil Ringsek |
|
|---|
| Populasi Babi Siap Potong di Badung Melebihi Kebutuhan Jelang Galungan, Saat Ini Ada 11.792 Ekor |
|
|---|
| Dua Ular Dievakuasi Dari Rumah Warga di Jembrana, Waspada Hewan Liar di Musim Penghujan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Evakuasi-korban-tanah-longsor-di-Desa-Cibeunying.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.