"Dalam program ini, sekolah kami anggap sebagai subyek dan agen perubahan, bukan hanya penerima manfaat. Kami percaya masyarakat mampu melahirkan solusi lokal untuk menjawab tantangan global," ujar
Ssmsntara, Muchamad Awal, Direktur Eksekutif IDEP Selaras Alam mengaku dari tujuh sekolah yang mengikuti lomba pada 2024 lalu, tiga sekolah terpilih sebagai pemenang berkat kreativitas dan keberlanjutan inovasinya. Setahun setelah diterapkan, hasilnya terlihat nyata yang meningkat, perilaku warga sekolah lebih peduli lingkungan, dan hubungan antara sekolah, komite, serta masyarakat semakin kuat.
"Air yang dulunya terbuang kini bisa kami manfaatkan kembali. Anak-anak jadi belajar langsung tentang pentingnya menjaga air," katanya.
Program ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan sekolah. Melalui Tirtanovasi, sekolah-sekolah di Bali kini tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat inovasi untuk masa depan air yang berkelanjutan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.