Anggota TNI Dibunuh di Bali

Sebelum Meninggal Tragis, Ternyata Yanuar Telepon Keluarga Secara Bergilir

Mata Rinto masih lembab dan kemerahan akibat menangis, ditinggal adiknya yang menjadi salah satu anggota TNI AD.

Pos Kupang/Servatinus Mammilianus
Jenazah almarhum Yanuar tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, Senin (10/7/2017) 

TRIBUN-BALI.COM - Rinto datang bersama beberapa anggota keluarganya dari Reo, Manggarai, ke Bandara Komodo Labuan Bajo, NTT, Senin (10/7/2017).

Mereka menjemput jenazah Yanuar Setiawan (20) yang meninggal akibat diserang sekelompok orang, Minggu (9/7/2017), di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran.

Baca: Dewa Rai Syok Berat Anaknya Terlibat Penusukan, Berawal Saling Salip di Jalan

Baca: Jenazah Yanuar Dipulangkan ke NTT, Dimakankan di Kampung Halaman

Baca: Walau Anak Pejabat, Tidak Ada Perlakukan Khusus pada Pelaku Penusukan Prada Yanuar

Mata Rinto masih lembab dan kemerahan akibat menangis, ditinggal adiknya yang menjadi salah satu anggota TNI AD.

Raut wajah Rinto terlihat menahan sedih yang amat dalam.

Saat ditemui Pos Kupang (Grup Tribun Bali) di depan terminal Bandara Komodo, Rinto bersama keluarga sedang menanti kedatangan pesawat Nam Air yang membawa jenazah almarhum sang adik.

Namun saat diajak bicara, Rinto berusaha tegar menepis kesedihannya.

Dia menuturkan, malam Minggu sebelum sang adik meninggal keesokan harinya, mereka masih berkomunikasi lewat telepon.

Bahkan saat menelepon, Yanuar berbicara dengan mereka secara bergilir.

Ngobrol dengan kedua orangtuanya, juga dengan Rinto dan istri Rinto.

"Sebelum kejadian itu, malam hari sekitar jam setengah delapan, dia komunikasi dengan kami lewat telepon. Tanya-tanya kabar, dia bilang baik-baik saja. Pada malam itu dia ke mertua saya di Bali. Tidak ada tanda-tanda. Kami dengar informasinya pada jam enam pagi, hari Senin keesokan harinya. Pertama kali kami tahu lewat facebook dari teman. Tidak puas dengan informasi itu, saya telepon Pak tentara di sana yang di Kodam. Beliau juga kaget, lalu dia bilang akan cek di Rumah Sakit Husada di Bali," tutur Rinto.

Beberapa saat kemudian, dia dan keluarga mendapat informasi yang lebih pasti tentang kedukaan itu.

Keluarga pun sangat terpukul dengan kabar tersebut.

Rinto menambahkan, sang adik akan dilantik tanggal 17 Juli 2017 setelah mengikuti pendidikan tambahan di TNI.

Namun belum sempat dilantik, ajal lebih dulu menjemput sang kakak yang menjadi kebanggaan keluarganya. (pos kupang/ser)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved