Bandara Baru di Bali Utara Belum Bisa Terealisasi, Rencananya Dibangun di Lepas Pantai

Pembangunan bandara baru di Kabupaten Buleleng oleh PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) dipastikan belum dapat terealisasi.

net
Ilustrasi bandara di atas laut 

"Ini bisa dikerjakan lebih cepat dibandingkan di darat, di darat banyak hambatannya. Kalau di laut bisa tiga tahun, kalau bandara darat bisa 10 tahun," tutur Freddy.

Namun untuk teknologi tersebut biaya yang digunakan akan lebih mahal karena membuat lahan baru.

Untuk itu, nilai investasi yang disiapkan untuk proyek Bandara Bali Utara ini pun sangat besar yakni Rp 27 triliun.

"Memang biayanya cukup besar ya 2 miliar dolar AS atau setara Rp 27 triliun. Namun ini dilakukan swasta, pemerintah tidak mengeluarkan uang sama sekali," ucap Freddy.

Rencanannya pembangunan Bandara Bali Utara ini akan didanai oleh perusahaan asing asal Kanada yaitu KINESIS Capital and Investment yang juga menjadi airport konsultan. Perushaan ini bakal menginvestasikan dana Rp 27 triliun pada PT BIBU.

Namun selain PT BIBU, juga ada investor lainnya yaitu PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) yang juga telah siap melaksanakan pembangunan Bandara Bali Utara.

Jika PT BIBU mengajukan konsep pembangunan di laut, PT Pembari sebaliknya yaitu di darat.

Lokasi bandara juga sama di kawasan Kubu Tambahan.

Kedua pemrakarsa yang memiliki konsep berbeda ini tampak masih bersaing ketat untuk mendapatkan izin penlok dari Kemenhub.

Hingga saat ini keduanya sedang menunggu turunnya penlok. (tribunnews/alf)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved