Serba Serbi
13 Upacara yang Mesti Dilaksanakan Orang Bali, Dari Dalam Kandungan hingga Meninggal
Kehidupan masyarakat di Bali khususnya yang beragama Hindu tidak lepas dari yang namanya upacara yadnya.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Upacara bayi berusia enam bulan disebut dengan upacara satu oton atau ngotonin.
Tujuannya untuk menebus kesalahan terdahulu dikarenakan masyarakat Hindu percaya akan adanya reinkarnasi atau kelahiran kembali, sehingga di kehidupan ini kehidupannya jadi lebih baik.
Saat upacara ini pula untuk pertama kalinya si bayi rambutnya dipotong atau digunduli.
8. Upacara tumbuh gigi
Agar gigi si anak tumbuh dengan baik juga dilaksanakan upacara tumbuh gigi.
9. Upacara Tanggal Gigi
Upacara ini dilaksanakan saat si anak mengalami tanggal gigi pertama kali.
Menurut kepercayaan jika yang tanggal adalah gigi atas maka gigi tersebut ditanam di tanah, dan apabila yang tanggal gigi bawah maka gigi tersebut dilempar ke atas atap rumah.
10. Upacara Rajasewala
Saat beranjak dewasa atau menek daha, dilaksanakan upacara raja sewala.
Sang anak natab banten sesayut raja singa untuk yang lelaki dan sesayut tabuh rah bagi yang perempuan.
11. Mepandes
Mepandes disebut juga dengan upacara potong gigi.
Saat upacara ini, gigi taring diasah sehingga menjadi rata dengan gigi yang lainnya.
Adapun tujuannya yakni mengurangi pengaruh dari sad ripu atau enam sifat keraksasaan atau enam musuh pada diri manusia.
12. Pawiwahan
Pawiwahan disebut pula dengan upacara perkawinan.
Saat ini manusia akan memasuki masa grahasta asrama atau masa berumahtangga.
13. Ngaben
Saat manusia meninggal juga dilaksanakan upacara yakni pengabenan.
Umumnya dalam pengabenan ini dilaksanakan pembakaran mayat walaupun ada beberapa daerah di Bali yang tak mengenal pembakaran mayat.
Tujuan upacara pengabenan ini adalah untuk mengembalikan unsur Panca Mahabuta atau lima unsur pembentuk badan manusia ke asalnya. (*)
