Dari Mengidam sampai Perubahan Mood, Inilah Gejala Awal Munculnya Migrain

Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut, sering terjadi hanya pada satu sisi kepala.

zoom-inlihat foto Dari Mengidam sampai Perubahan Mood, Inilah Gejala Awal Munculnya Migrain
Tribun Bali/ Istimewa
Ilustrasi Sakit Kepala

TRIBUN-BALI.COM - Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut, sering terjadi hanya pada satu sisi kepala.

Aktivitas fisik dapat meningkatkan rasa sakit yang disebabkan oleh migrain, tetapi gejala dapat bervariasi dari orang ke orang dan dari satu serangan ke serangan yang berikutnya.

"Pada pasien yang memiliki migrain, kami akan memperlakukan semua jenis sakit kepala mereka sebagai migrain potensial," kata Anne Calhoun, MD, mitra dan salah seorang pendiri dari Carolina Headache Institute, di Chapel Hill, NC

Migrain sering agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lainnya.

Sakit kepala akibat sinus atau akibat ketegangan otot leher, memiliki gejala yang hampir sama dengan gejala migrain.

Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi.

Penyakit berat misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala mirip migrain. Cek di sini bagaimana cara mengidentifikasinya.

Irma Darmawangsa Bongkar Ongkos Artis Pansos Yang Kerjasama Dengan Artis Besar, Capai Rp 1 Miliar

Marak Artis Pamer Saldo ATM, Raffi Ahmad hingga Ria Ricis Siap-siap Dipantau Ditjen Pajak

5 Fakta Air Tukad Badung Berwarna Merah Darah Sepanjang 500 Meter

Aura

Beberapa orang dengan migrain mengalami aura, biasanya dalam bentuk visual seperti cahaya benderang, titik-titik atau garis-garis.

"Anda mungkin melihat garis bergerigi kecil yang mengembang menjadi lintasan lalu bergerak melengkung," kata Dr Calhoun.

Aura biasanya berlangsung antara lima menit sampai satu jam, dengan 60 menit jeda sebelum sakit kepala muncul. Beberapa pasien memiliki aura tanpa sakit kepala.

Perubahan mood

Perubahan mood bisa menjadi tanda migrain.

"Beberapa pasien akan merasa sangat tertekan atau tiba-tiba murung tanpa alasan," kata Dr Calhoun.

Penelitian di Belanda baru-baru ini melaporkan adanya hubungan genetik antara depresi dan migrain, terutama migrain dengan aura.

Data yang disajikan American Academy of Neurology 2010 menunjukkan bahwa depresi sedang atau berat meningkatkan risiko migrain episodik menjadi kronis.

WHO Nobatkan Jagung Jadi Makanan Paling Oke Bagi Penderita Diabetes

Pertumbuhan Pengguna Rokok Elektrik di Bali Sangat Pesat, Penyalahgunaan Terbuka Lebar

Pembawa 3 Kg Sabu Asal India Dilimpahkan, Terancam Pidana Hukuman Mati

Kurang tidur nyenyak

Mengalami kesulitan tidur adalah masalah umum pada orang dengan migrain.

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara kurang tidur restoratif dan frekuensi dan intensitas migrain.

Ketika migrain menyerang, sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

"Banyak orang menderita insomnia sebagai akibat migrain mereka," kata Edmund Messina, MD, direktur medis dari Headache Clinic Michigan, di East Lansing.

Ketidakmampuan untuk tidur dapat menjadi awal dari lingkaran setan, karena penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur juga dapat memicu migrain.

Hidung tersumbat atau mata berair

Beberapa orang dengan migrain memiliki gejala mirip sinus, seperti hidung tersumbat, kelopak mata turun dan mata berair, kata, Dr. Messina.

Satu penelitian yang didanai GlaxoSmithKline menemukan bahwa 90% orang-orang yang mengeluh sakit kepala karena sinus, memiliki migrain.

Mengidam

Sebelum serangan migrain terjadi, beberapa orang sangat ingin makan makanan tertentu (seperti mengidam).

"Biasanya yang diinginkan adalah cokelat," kata Dr Messina.

Berdenyut pada satu atau kedua sisi kepala

Berdenyut nyeri adalah tanda klasik migrain.

Denyut nyeri yang paling sering dirasakan adalah pada satu sisi kepala.

Dalam sebuah survei online, National Headache Foundation menemukan bahwa 50% pasien migrain mengaku selalu berdenyut di salah satu sisi saja, sementara 34% mengaku sering mengalami sakit kepala sebelah tapi tidak selalu.

Perempuan Jepang yang Lompat dari Apartemen di Pemogan Trauma dengan Pria Berbadan Kekar

18 Atlet Bali Perkuat Kontingen Indonesia pada Ajang SEA Games 2019 di Filipina

Sering Dianggap Penyakit Ringan, Ternyata Influenza Bisa Picu Komplikasi hingga Kematian 

Sakit mata

Sakit mata karena migrain sering terasa di dalam atau belakang bola mata.

Banyak orang berpikir, ini karena gangguan penglihatan dan mereka memeriksakan diri ke dokter mata tapi sakit mereka tidak berkurang.

Sakit leher

Leher kaku lalu sakit kepala. Itu mungkin tahap awal migrain. Atau bisa juga sebaliknya sakit kepala dulu lalu sakit di leher, kata Dr Messina. Sakit di leher biasanya terjadi di bagian belakang.

Survei online, National Headache Foundation menemukan 38% dari pasien migrain "selalu" memiliki sakit leher dan 31% "sering" memiliki sakit leher.

Coba Arahkan Jari Anda Seperti Ini, Konon Ancaman Penyakit Kanker Paru-paru Dapat Dideteksi

Cut Tari Daftarkan Pernikahan Dengan Richard Kevin Pada 12 Desember 2019

Sering buang air kecil

Ini salah satu dari banyak gejala yang orang alami sebelum migrain.

Gejala ini disebut fase prodome migrain, timbul sedikitnya tiap satu jam selama dua hari sebelum serangan sakit kepala.

Sampai saat ini migrain belum ada obatnya karena penyebabnya sendiri belum benar-benar diketahui. Yang kita ketahui hanya pemicunnya yang berbeda-beda pada tiap orang.

Modifikasi gaya hidup seperti cukup tidur, olahraga, jauhi stres dan minum cukup air diketahui dapat mengurangi frekuensi migrain.

Obat-obatan pereda nyeri dan analgesik sering digunakan untuk melawan gejala migrain. Tapi, migrain yang kronis sebaiknya ditangani segera oleh dokter. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Perhatikan, Inilah Gejala Awal Munculnya Migrain

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved