3000 Pelaku UKM di Bali Tergabung dalam Paguyuban SRC, Diberikan Dukungan Non-moneter
Dukungan non-moneter yang dimaksud berupa pelatihan manajemen toko, pengembangan bisnis, infrastruktur berbasis digital hingga perluasan jaringan sosi
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 3000 lebih pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Provinsi Bali tergabung dalam Paguyuban Sampoerna Retail Community (SRC).
Sebanyak 3000 pelaku usaha UKM ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Bali.
"Saat ini komunitas SRC di Bali sudah berjumlah 3000 lebih," kata Manager Area Denpasar PT HM Sampoerna Tbk. Samuel Yunardi.
Hal itu ia katakan saat Festival SRC Indonesia 2019 di Lapangan Puputan Margarana Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar, Minggu (1/12/2019).
Dijelaskan olehnya, melalui pelaku UKM yang tergabung dalam SRC, pihaknya akan memberikan dukungan non-moneter.
• Polri Buka Karir Bagi Lulusan Sarjana Via Jalur SIPPS, Lulus Langsung Berpangkat Ipda, Ini Caranya
• Di Bali Tumbuh Sekitar 13 Ribu UMKM Setiap Tahun, Melebihi Rata-Rata Nasional
• Mengenal Kampung Bandeng & Agrowisata di Desa Sanggalangit Buleleng, Tempat Wisata yang Kaya Edukasi
Dukungan non-moneter yang dimaksud berupa pelatihan manajemen toko, pengembangan bisnis, infrastruktur berbasis digital hingga perluasan jaringan sosial melalui komunitas paguyuban.
"Program pembinaan UKM terintegrasi yang kami jalankan melalui SRC bertujuan untuk meningkatkan daya saing toko kelontong dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan kepada pemilik toko kelontong melalui dukungan secara berkelanjutan mulai dari pemberdayaan hingga pembangunan kapabilitas UKM," tuturnya.
Sebagai nilai tambah bagi konsumen dan juga anggotanya, SRC telah menerapkan sejumlah inovasi guna meningkatkan daya saing di era yang dinamis ini.
• Prabowo Subianto Tak Akan Hadir di Reuni 212, Slamet Maarif Ungkap Hal Ini
• Sebelum Membeli Sepatu, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini
• Meriahkan HUT Sekolah, Ribuan Siswa SMK Bali Dewata & SMK Kesehatan Bali Dewata Ikuti Jalan Santai
Pada awal tahun 2019 silam, SRC meluncurkan aplikasi ponsel "AYO SRC" sebagai terobosan inovatif dalam memperkuat ekosistem bisnis toko kelontong.
Aplikasi ini menghubungkan seluruh anggota SRC dengan mitra penyalur dan konsumen sehingga menjadikan proses pengelolaan toko menjadi lebih efisien dan efektif.
Selain itu, juga terdapat Pojok Bayar yang merupakan sarana untuk memudahkan para konsumennya dalam melakukan transaksi produk digital seperti pulsa, paket data internet dan pembayaran listrik.
Di samping dukungan teknologi digital, SRC juga menyediakan wadah khusus untuk mendukung pertumbuhan produk UKM sekitar lingkungan SRC lewat Pojok Lokal.
• Realisasi Penerimaan Pajak Rp 9,6 Triliun Naik 15%, Kanwil DJP Bali Lampaui Penerimaan Nasional
• Kisah Ann, Satu-satunya Orang yang Pernah Terhantam Meteorit Saat Sedang Bersantai di Sofa Rumahnya
• Perawatan Kecantikan hingga Mencegah Kolesterol, Ini 10 Manfaat Konsumsi Ubi Jalar di Pagi Hari
Melalui Pojok Lokal, SRC turut membantu pelaku UKM dari segala lapisan masyarakat untuk dapat mengambil peran dalam mewujudkan perekonomian yang menjadi lebih baik.
"SRC telah menjadi bagian penting dari masyarakat di Bali. Melalui acara Festival SRC Indonesia ini kami berharap agar SRC maupun UKM lokal lainnya di Bali semakin dekat dengan masyarakat," harapnya.
Ke depannya, kata dia, Sampoerna ingin merangkul lebih banyak lagi pemangku kepentingan agar cakupan manfaat dari program pemberdayaan yang kami inisiasi bisa merata di seluruh Indonesia. (*)