Panglukatan Agung Banyu Pinaruh di Pantai Mertasari Denpasar Gunakan 9 Jenis Tirta

Panglukatan agung Banyu Pinaruh dikarenakan dipuput oleh 9 sulinghih dan dilaksanakan bertepatan dengan Banyu Pinaruh.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Panglukatan Agung Banyu Pinaruh di Pantai Mertasari Sanur Denpasar, Minggu (8/12/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Minggu (8/12/2019) sejak pukul 06.00 Wita, ribuan masyarakat telah berbondong-bondong datang ke Pantai Mertasari Sanur, Denpasar.

Dengan menggunakan pakaian adat serta membawa canang atau pejati mereka datang untuk mengikuti Panglukatan Agung Banyu Pinaruh yang digelar Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) korda Bali.

Sesampainya di pantai mereka menghaturkan semua sesaji yang dibawanya, duduk menunggu para pendeta ngastawa banten mereka.

Banyu Pinaruh, Begini Makna dan Panglukatan yang Dilaksanakan

Panglukatan Agung Banyu Pangeweruh, Pertama Kali Digelar Pinandita Sanggraha Nusantara Korda Badung

TRIBUN WIKI - 3 Lokasi Panglukatan Pancoran Solas di Bali

Acara ini dipuput oleh 9 sulinggih yaitu Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Sara Satya Jyoti dari Gria Bhuwana Dharam Santi, Ida Shri Mpu Dharma Sunu Gria Taman Pande Tonja, Ida Padanda Gede Kompyang Beji Gria Beji Taman Santi, Ida Pandita Mpu Upadyaya Nanda Tanaya Gria Reka Eka Santi, Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Wirya Arda Nara Swara Gria Batur Bujangga Sari, Ida Pandita Mpu Jaya Ananda Yoga Gria Pasek Agung Tegal, Ida Padinta Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Griya Padukuhan Siddha Swasti, Ida Shri Mpu Dharma Agni Yoga Sogata Griya Taman Giri Chandra, serta Ida Pandita Mpu Dwidaksa Dharma Manik Kusuma.

Ketua Panitia Palukatan Agung Banyu Pinaruh, Pinandita I Wayan Dodi Arianta mengatakan disebut panglukatan agung Banyu Pinaruh dikarenakan dipuput oleh 9 sulinghih dan dilaksanakan bertepatan dengan Banyu Pinaruh.

"Kami sosialisasikan pada masyarakat, penting penglukatan dari para wiku saat Banyu Pinaruh, bukan hanya mandi biasa ke pantai," katanya.

Rangakian upacara ini yakni sulinggih melakukan prosesi ngarga tirta, dilanjutkan dengan pangreresik.

Selanjutnya dilakukan prosesi mendak tirta ke tengah laut.

55 Siswi Kerauhan Menari hingga Teriak Histeris, Panglukatan Ayam Bing Brahma akan Digelar

Taman Mumbul dengan Panglukatan Pancoran Solas di Sangeh, Simbol Dewata Nawasanga

Panglukatan Bagi Anak yang Lahir Wuku Wayang

"Tengah malam kemarin, kami telah meletakkan botol kosong di tengah lautan. Sekarang tirta tersebut dipendak dari laut menuju ke darat," katanya.

Tirta ini disebut dengan tirta nirmala atau tirta kamandalu karena murni dari laut.

Nantinya tirta dari segara ini kemudian dicampur dengan dengan tirta sang sulinggih.

"Ada sembilan jenis tirta yang dibuat silinghih dicampur jadi satu dan dilakukan penglukatan bagi umat," katanya.

Kesembilan tirta tersebut yakni tirta Gangga, tirta Siwa Baruna, tirta Baruna Gni, tirta Setra Gemana, tirta Wisnu Panjara, tirta Siwa Gni, tirta sanjiwani Ian tirtha Buda, tirta Wana Gemana, dan tirta Marga Gemana.

Dengan acara ini ia berharap umat meningkatkan moralitas agar terjadi hubungan yang harmonis.

"Tradisi ini bagus dilaksanakan di sumber mata air di Bali. Di india ada upacara Kumbamela yang sangat menggaung di dunia. Jadi upacara Banyu Pinaruh potensial seperti Kumbamela bisa dinikmato dunia luar," imbuhnya.

Panglukatan Pancuran Solas di Abiansemal, Simbol Kekuatan Dewata Nawa Sanga

Banyu Pinaruh, Umat Hindu Padati Pantai Sanur untuk Membersihkan Diri

Makna Saraswati, Banyu Pinaruh dan Nasi Dira

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved