Jembrana Antisipasi Masuknya Virus ASF yang Menyerang Babi, Peternak Dikumpulkan & Diberi Penyuluhan
Masuknya virus ASF yang menyerang babi ke Indonesia mendapat perhatian serius.Puluhan peternak babi di Jembrana langsung dikumpulkan untuk sosialisasi
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Masuknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi ke Indonesia, mendapat perhatian serius dari Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana.
Puluhan peternak babi di Jembrana langsung dikumpulkan untuk mendapat sosialisasi, Senin (9/12/2019) di kantor BPP (Badan Penyuluhan Peternakan) Kecamatan Negara.
Kasi Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh IGNB Rai Mulyawan mengatakan, sosialisasi sangat penting dilakukan.
Apalagi, sudah ada kejadian di Medan, Sumatera Utara dimana ratusan babi mati mendadak.
• Cegah Penyebaran Virus ASF Pada Babi, Dinkeswan Bali Awasi Ketat Limbah Makanan Pesawat Asal China
• Bali Waspadai Virus ASF, Kini Jadi Wabah yang Menyerang Babi di China
Peternak diimbau lebih waspada terhadap hewan peliharaannya.
Terutama menangkal, dan mengecek babi peliharaan.
Kemungkinan terdapat gejala seperti panas tinggi, napas tersengal-sengal serta warna kulit kebiru-biruan.
Pasalnya, virus ASF belum ada vaksinnya.
"Kita yakinkan dari informasi yang kita dapat. Memang penyakit ASF ini tidak bersifat soonosis. Atau tidak menular ke manusia. Tapi dampak secara ekonomi yang muncul sangat luar biasa," ucapnya, Senin (9/12/2019).
Mulyawan menjelaskan, dampak ekonomi akan sangat terasa pada peternak seandainya peliharaannya terjangkit.
Sebab, Bali merupakan sentra dari peternakan babi. Dan konsumsi babi di Bali cukup besar.
Meskipun, belum dijumpai babi terjangkit virus ASF di Bali, khususnya Jembrana.
• Warga Desa Pengambengan Jembrana Tolak Rencana Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah B3
• Pro dan Kontra Pembangunan Pabrik Limbah Medis di Pengambengan Jembrana
• Menelan Anggaran Rp 12,7 Miliar, Kebun Raya Jagatnatha Jembrana Dilengkapi Rumah Kompos
"Ketika terjangkit. Maka, angka kesakitan dan kematian sangat luar biasa. Kami sama-sama peternak harus segera lakukan langkah antisipatif, agar penyakit ASF ini tidak masuk ke Bali," tegasnya.
Mulyawan menegaskan, antisipasi ini memang memerlukan kerjasama dari beberapa pihak. Bukan hanya peternak.
Seperti pihak pengawasan masuknya barang atau daging olahan dari luar ke Bali.