Pesanan Jelang Galungan Masih Rendah, Peternak Babi di Jembrana Dua Kali Sehari Semprot Disinfektan

"Banyak permintaannya pabrik dan kalau individu ke Jakarta. Intinya kami jaga kualitas. Makanya setiap pekerja ada pakaian dan sepatu khusus"

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ilustrasi babi
Ilustrasi Babi 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Permintaan ternak babi jelang Galungan masih rendah.

Meski begitu, peternak masih mendapat pesanan dari pabrik dan permintaan luar daerah.

Mengantisipasi adanya wabah penyakit mengenai babi di beberapa daerah di Bali, peternak Jembrana pun mulai sigap melakukan penyemprotan kandang.

Seorang peternak asal Desa Ekasari Kecamatan Melaya, Gamaliel Sonda (33) mengatakan, bahwa karena wabah di Denpasar, Tabanan dan Gianyar, ia harus menyemprot kandang sehari dua kali.

Pemuda Setubuhi Siswi SMP, Korban Luluh karena Rayuan Maut, Motif Sebenarnya Terungkap

Bekerja Sama dengan Perguruan Tinggi, Badan Riset Akan Lakukan Sensus Sumber Daya Adat

Peternak Panik Ada 888 Ekor Babi Mati, Pemprov Bali Gelar Acara Makan Babi Bersama

Belum lagi, dengan sterilisasi terhadap pekerja kandang sebanyak delapan orang yang dipekerjakannya.

Hingga saat ini, sekitar 1000 ekor babi miliknya dipastikan masih aman terhadap serangan wabah penyakit.

"Kami juga sudah mengurus untuk SKKH ke Bidang Kesmavet Pertanian dan Pangan Jembrana. Sejauh ini peternakan masih aman," ujarnya melalui sambungan selulernya, Senin (3/2/2020).

Menurut Gamaliel, untuk permintaan ternak Galungan memang rendah.

Tahun 2019 Wisman Tiongkok ke Bali Turun 12,89 Persen, BPS Sebut Ada Sebab Lain selain Virus Corona

Kini Pura Besakih Miliki Public Restroom Standar Internasional Program dari CSR 

BPJS Kesehatan Klungkung Klarifikasi Tunggakan Klaim di RSUD Klungkung, Sarankan Mekanisme SCF

Pihaknya memang lebih banyak menjual babi berkualitas.

Sehingga, kebanyakan menjadi pesanan pada pabrik-pabrik pengolahan babi.

Kalaupun untuk individu-individu, maka lebih banyak dijual ke luar daerah seperti di Jakarta.

"Banyak permintaannya pabrik dan kalau individu ke Jakarta. Intinya kami jaga kualitas. Makanya setiap pekerja ada pakaian dan sepatu khusus ketika hendak masuk ke kandang," jelasnya.

Peternak Babi Di Denpasar Turunkan Harga Sejak Ada Isu Babi Afrika, per Kilo Hanya Rp 23 Ribu

Satpol PP Gianyar Belum Berhasil Hadapi Gepeng, Ancam Pemberi Sedekah dengan Tipiring

Gamaliel menambahkan, bahwa untuk pakan ia sudah berkoordinasi dengan Dinas terkait.

Untuk pakan memang menghindari pakan dari limbah hotel. Ia lebih sering memberikan konsentrat dan dedak untuk babi di peternakan seluas 2,5 hektare miliknya.

"Kami hindari kalau dari hotel. Toh juga di Jembrana sedikit juga limbahnya. Karena memang sepi tamu kan," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved