Dua Minggu ke Depan, Lapas Kerobokan Larang Sementara Para Penjenguk
Merespons kondisi terkini Virus Corona (COVID-19), pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kerobokan telah mengambil langkah preventif.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Merespons kondisi terkini Virus Corona (COVID-19), pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kerobokan telah mengambil langkah preventif.
Salah satunya adalah meniadakan jam kunjungan bagi para keluarga atau kerabat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pelarangan ini hanya bersifat sementara berlaku mulai besok hingga dua minggu ke depan, melihat perkembangan kondisi selanjutnya.
"Sudah ada himbauan dari pusat dan kami sudah ada kebijakan. Jdi besok sampai dua minggu ke depan tidak melayani kunjungan keluarga. keluarga WBP dilarang dulu untuk sementara menjenguk," jelas Kepala Lapas (Kalapas) Klas IIA Kerobokan, Yulius Sahruzah saat dihubungi, Selasa (17/3/2020).
• Belum Ada Lonjakan Signifikan Wisman ke Nusa Penida, Ratusan Wisman Masih Berwisata ke Nusa Penida
• Masa Darurat Corona Diperpanjang Sampai 29 Mei 2020, Gunakan Dana Siap Pakai BNPB
• Ungkap 10 Kasus Narkotika, Satresnarkoba Polresta Denpasar Tangkap 11 Tersangka
Meski memberlakukan pelarangan sementara bagi para pembesuk, Yulius mengatakan, khusus untuk penitipan barang dan makanan bagi para warga binaan masih tetap dilayani.
"Untuk penitipan barang atau makan tetap kami bantu sampaikan ke warga binaan," ucapnya.
Terkait adanya kebijakan ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para warga binaan.
Terhadap kebijakan ini, kata Yulius, para warga binaan menyetujui.
Ini demi kepentingan bersama dan mencegah penularan Covid-19.
• DPRD Klungkung Sepakat Tunda Semua Kegiatan di Maret 2020, Antisipasi COVID-19
• Waspada Corona, OJK Keluarkan Imbauan Bagi Perbankan
• Pemprov Bali Bakal Larang Pura, Pratima dan Simbol Keagamaan Dimanfaatkan Jadi Daerah Tujuan Wisata
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada warga binaan, pada dasarnya mereka lebih setuju seperti itu," terang Yulius.
Ditanya mengenai penyemprotan disinfektan, pihaknya mengatakan telah mengagendakan.
Hanya hingga kini pihak lapas belum bisa mendapatkan disinfektan.
"Sudah kami agendakan. Tapi untuk disinfektan kami sudah minta ke dinas kesehatan, hanya saja menurut informasi, lagi habis. Langkah lainnya kami terus melaksanakan kebersihan di setiap blok, kami sudah bergotong royong dengan warga binaan," cetusnya.
• Antiseptik di Klungkung Langka, Kadis Kesehatan Minta Jangan Resah, Cukup Cuci Tangan dengan Sabun
Kendala lain adalah belum tersedianya alat pengukur suhu tubuh.
Kata Yulius, telah berusaha mencari di beberapa tempat namun masih kosong.
"Kendala kami di sini adalah alat pengukur suhu tubuh. Alat itu sekarang susah didapat dan langka. Kami sudah cari kemana-mana tapi tidak ada. Sekarang yang bisa kami sediakan sabun pencuci tangan, hand sanitizer di setiap blok dan di ruang kunjungan," tuturnya. (*)