Kepulangan Ratusan PMI Asal Bali Melalui Pelabuhan Benoa Dibolehkan,Namun Harus Melalui Protap Ketat

Sehingga Pemerintah Pusat dalam hal ini memperbolehkan rencana kepulangan ratusan ABK tersebut melalui Pelabuhan Benoa namun dengan protap yang ketat

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
ILUSTRASI Suasana kemarin di kedatangan terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai saat WNI ABK Kapal tiba dan dilakukan proses screening. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Rencananya kepulangan ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai ABK Kapal Pesiar berasal dari Bali akan melalui Pelabuhan Benoa.

Gubernur Bali sudah bersurat ke Kementerian Luar Negeri dan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 secara prinsip melihat bahwa mereka adalah saudara kita.

Sehingga Pemerintah Pusat dalam hal ini memperbolehkan rencana kepulangan ratusan ABK tersebut melalui Pelabuhan Benoa namun dengan protap yang ketat.

Dan menanyakan kesiapan Pemerintah Daerah (Bali) apakah siap melakukannya dari sisi SDM, perlengkapan dan lain-lain.

WHO Dapat Laporan Pasien Covid-19 yang Sudah Dinyatakan Sembuh Bisa Positif Lagi

Fraksi Gerindra Galang Dana, Berhasil Kumpulkan 5.000 APD & 150 Ribu Masker untuk Disumbangkan ke RS

Jumlah Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Dua Hari Terakhir 485 Warga Dinyatakan Positif

Gubernur menyatakan siap dan akan melalukan protap ketat terhadap kedatangan mereka melalui Pelabuhan Benoa.

Hal ini disampaikan Sekretaris Gugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali yakni I Made Rentin, Sabtu (11/4/2020) usai menerima secara simbolis tambahan bantuan APD dan masker bedah di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.

“Dibolehkan tapi dilakukan dengan protap yang ketat. Protap yang ketat salah satunya dengan melalukan rapid test. Tapi rapid test dilakukan diatas Kapal. Jadi mereka tidak boleh turun ke daratan tetapi tim medis akan mendatangi dan naik ke dek kapal,” ungkapnya.

Ketika ABK sudah melakukan rapid test dan hasilnya negatif mereka boleh turun lalu pulang kerumahnya masing-masing namun tentu dihimbau melakukan isolasi mandiri 14 hari.

Dan bagi yang hasil rapid testnya positif mereka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mengambil sample swab diuji menggunakan metode PCR, tidak diperbolehkan turun dari Kapal.

Rencananya kepulangan ratusan ABK melalui Pelabuhan Benoa akan datang pada 17, 18 dan 19 April mendatang dengan jumlah 700 lebih PMI ABK asal Bali.

“Total 600 sampai mendekati 750 orang saya kurang hafal angka tepatnya berapa. Yang jelas mereka berasal dari beberapa Kapal Pesiar ternama tetapi secara catatan mereka adalah WNI saudara-saudara kita dari Bali,” tutur Made Rentin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar hendak pulang ke Bali.

Kepulangan ABK kapal pesiar asal Bali ini direncanakan melalui Pelabuhan Benoa.

Namun sayangnya kepulangan mereka melalui pelabuhan tersebut tersendat karena aturan pemerintah pusat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved